icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Unexpected Romance

Bab 9 Label Sahabat

Jumlah Kata:1097    |    Dirilis Pada: 17/02/2024

bukit. Seka

Jingga meminta bertemu di bukit itu berarti mereka benar-benar ha

ka belum kelar. Itulah makanya kenapa Jingga meminta bertemu di tempat mas ah masa suram mereka, tempat keduanya menyembuhkan diri masing-masing. B

pat ini adalah satu-satunya tempat pelarian Flora untuk menyembuhkan rasa traumanya yang mendalam. Dan sejak saat Jingga kembali, tempat ini menjadi tempat pribadi

i permintaan maaf. Kalau salah satunya marah yang satunya harus bawa Ice cream maka yang mar

etelah meninggalkan tempat itu dia pasti sudah berbaikan dengan Jingga. Membayangkan hal itu, Flora berlari-lari kecil, sudah tidak sabar untuk menemui sahabatnya—Jing

ngga, ikut menikmati senja yang terlihat jelas dari pu

nya sekilas. Lalu tatapannya kembali terarah ke sab

mulai. “Senja selalu indah, bahkan d

fal betul dengan kata-kata ini, Jingga sudah terlalu serin

kan tatapan yang sangat dalam. “Saat di pantai senja membuat kita berpisah dengan pemandangan lautan yang biru. Di gunung seperti ini, senja membuat kita

angguk, bal

loh.” Sambil menunjukkan satu c

uka tutupnya, lalu menyendoknya dengan cepat, merasakan ice

alu sensitif kemarin dan juga tadi pagi aku cuekin kamu. Dan ... tentang pekerjaan aku. Kam

dalam mulutnya. “Kaget banget, Flo. Mana kamu pura-pura tidak mengenalku. Rasanya aku ingin berteriak kalau kamu

k oleh Jingga. Dengan kekesalan penuh, dia mengambil paksa cup ice crea

ita itu sama sekali tidak bisa diajak bekerja sama. Wanita itu masih keukeuh menjauhkan ice cream itu dari ja

mbagi ice cream sambil menikmati senja. Sesekali keduanya bertengkar, kalau salah satu di antara mereka kebanyakan mengambil jatah sendok ata

sung dari bibir keduanya. Tetapi interaksi keduanya sudah menunjukkan

tadi aku senang dan sedih bersamaan?” Suara tawa

ndongak.

jadi gadis ceria seperti sebelumnya." Jingga menatap kedalaman bola mata Flora yang berkaca-kaca. “Meskipun aku sedih karena kamu tidak mendengar kata-kataku untuk bekerja denganku bukannya sama orang lai

alah sahabatku yang paling aku sayang, aku nggak akan mungkin melupakan kamu. Kamu adalah sahabat

abat. Penolakan terus-menerus itu harusnya menyadarkan Jingga kalau h

kamu bahagia, itu juga akan menjadi kebah

ti,

menghantuimu selama ini, kau harus melupakannya.

rtanam di dalam kepalanya yang menjadi mimpi buruk menakutkan baginya. Tetapi, dia tidak bisa terus-menerus menunj

Jangan terus merepotkan diri hanya untuk menjagaku, kau pun harus menikmati h

api,

kau pun harus berhenti memprioritaskan diri

da pada wanita itu. Tetapi, sampai kapan pun mereka tidak akan bersatu. Di

sekali

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Jatuh dan Terhempas2 Bab 2 Percintaan Panas3 Bab 3 Seindah Pagi4 Bab 4 Seandainya5 Bab 5 My Best Friend 6 Bab 6 Segampang Itu 7 Bab 7 Parasit8 Bab 8 Awal Kerja Sama9 Bab 9 Label Sahabat 10 Bab 10 Fotografer dan Model11 Bab 11 Histeris12 Bab 12 Self Injury13 Bab 13 My Prince and My Queen14 Bab 14 Godaan Penyatuan15 Bab 15 Hancur Lebur16 Bab 16 Trauma Mendalam17 Bab 17 Satu Kebahagiaan18 Bab 18 Alasan Rasa Takut19 Bab 19 Rasa Kesal20 Bab 20 Janji Untuk Bahagia21 Bab 21 Tebal Muka22 Bab 22 Akui Perasaanmu!23 Bab 23 Konseling24 Bab 24 Gadis Lugu25 Bab 25 Ego yang Terluka26 Bab 26 Fakta Mengerikan27 Bab 27 Refleks yang Aneh28 Bab 28 Itu Bukan Kesalahanmu29 Bab 29 Penyatuan 30 Bab 30 Kembali Diperkosa31 Bab 31 Dia Hanya Gadis Lemah32 Bab 32 Bukan Siapa-siapa33 Bab 33 Sumber Rasa Sakit34 Bab 34 Mencoba Berdamai Dengan Masa Lalu35 Bab 35 Tempat Kenangan Pahit Itu Berasal36 Bab 36 Melompat Mundur37 Bab 37 Kenangan Masa Lalu38 Bab 38 Ini Aneh!39 Bab 39 Kau Wanita Hebat40 Bab 40 Pernah Jatuh Cinta41 Bab 41 My First Kiss42 Bab 42 Kau Bukan Wanita Kotor43 Bab 43 Pria Brengsek Itu Kembali44 Bab 44 Blushing45 Bab 45 Sekat Penghalang46 Bab 46 Kita Berjarak47 Bab 47 Demi Cinta48 Bab 48 Malam Kelam49 Bab 49 Luka Lama50 Bab 50 Hanya Perasaan Kasihan51 Bab 51 Maafkan Aku!52 Bab 52 Dia Pemerkosa!53 Bab 53 Menikah Adalah Hadiah, Bukan Hukuman54 Bab 54 Kembali Bersahabat55 Bab 55 Aku Tidak Ingin Melukainya56 Bab 56 Penyesalan57 Bab 57 Keluarga Sesungguhnya58 Bab 58 Pregnant 59 Bab 59 Prioritas Utama 60 Bab 60 Siapa yang Hamil 61 Bab 61 Aku Akan Menggugurkannya62 Bab 62 Sama-Sama Hancur 63 Bab 63 Calon Ayah yang Baik64 Bab 64 Aku Baik-Baik Saja65 Bab 65 Awal yang Baik66 Bab 66 Aku Malu!67 Bab 67 Apa Dia Memang Diperkosa 68 Bab 68 I Love You69 Bab 69 Kesedihan yang Mendalam 70 Bab 70 Dia Anakku71 Bab 71 Kalian Harus Menikah72 Bab 72 Keputusan73 Bab 73 I Miss You, Baby!74 Bab 74 Bergelut Di Atas Ranjang75 Bab 75 Banyaknya Jemputan76 Bab 76 Tiga Lelaki77 Bab 77 Merasa Dilema78 Bab 78 Mengambil Keputusan 79 Bab 79 Sefrekuensi80 Bab 80 Stop Memberiku Pilihan!81 Bab 81 Mereka Begitu Baik82 Bab 82 Layaknya Kehilangan Harga Diri83 Bab 83 Mencintaimu Adalah Sebuah Kesalahan84 Bab 84 Flashback Awal Perkenalan Kita85 Bab 85 Terimakasih, Nath!86 Bab 86 Nathan yang Baik87 Bab 87 Hubungan Kita Tidak Salah