icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
BAHAGIA SETELAH DUKA

BAHAGIA SETELAH DUKA

icon

Bab 1 Meminta Restu

Jumlah Kata:1487    |    Dirilis Pada: 16/09/2023

..

dak

u menyelesaikan

tidak!” Gloria Liem menyentak. Nad

ni. Pasti jelas keluarga besar takkan setuju atas keputusan yang diambilnya. Seharusnya Gabriel juga tidak perlu datang ke sini, ma

nlah perkara mudah. Nyatanya, dia takkan pernah dapat restu dari kedua orang tuanya. Sejak awal mere

menahan segalanya. Mulai dari rasa takut, gugup, berdebar dan bergetar hingga panas dingin karena u

anya, kemudian. “Pa ..., tolon

restui pernikahan kalian. Kamu seharusnya tahu kalau seja

a menegaskan bahwa tidak ada wanita yang lebih baik daripada Nad

mu mencintai dia dan dia mencintai kamu, seharusnya kalian mengerti kalau kalian tidak akan pernah bersama. Perbedaa

kian memerah. “Tidak, Ma. Ini tid

oen Liem diam tidak bersuara karena dia bosan mendengar perdebatan soal pernikahan yang tidak kunjung berakhir sejak berminggu-minggu lalu. Ci

adalah restu dari Koen Liem dan Gloria. Itu saja. Tidak banyak. Dia juga tidak datang ke

alam agama Islam, meninggalkan kepercayaan keluarga kita!” Gabriel melanjutkan ucapannya. Jelas ket

anya mau menikahi dia, kamu sampai-sampai meninggalkan agama kita. Kamu tahu Gabriel, kita adalah penganut agama Kristen

, maka itu cara satu-satunya juga yang harus aku lakukan agar bis

rbaik. Tapi tidak dengan perempuan ini! Mama bilang ya, dia memang cantik. Dia baik. Dia berpendidikan. Dia masuk tipe keluarga ini sebagai calon menantu. Mungkin dia me

..

enar-benar menggebu tak tertahan. Bahkan suasana ter

berusaha meminta restu. Alih-alih dapat restu, dia malah dimaki dan diteriaki kasar. Ha

nya itu bisa menerima keadaan ini. Sayangnya, jawaban Koen

nya apa yang kamu dapatkan setelah pindah agama.” Koen Liem mengembuskan napas sengal-samar, “Jika itu ke

an rahangnya. Sej

abriel telah memilih memasuk Islam, bukan lagi beragama Kristen seperti yang dianut kedua orang tuanya. Tidak perlu menghina

ini.” Gabriel menelan ludahnya sekali lagi. Kemudian dia berdiri, tangannya menggamit tangan Nadya. “Aku tidak butuh restu kalian lagi saat ini kalau pada akhirnya masih sa

iap apa yang kamu inginkan pasti ada konsekuensin

tua ini kedengarannya seperti mengancam. Namun Gabriel tidak ambil pusing sama

tadi

!” Gabriel memoto

eluar dari rumah kedua orang tuanya. Kendaraan yang Gabriel kemudi sudah masuk di jalan tol dalam kota. Jal

dak bisa melawan restu. Papa dan Mama Koko tidak menerima keadaanku dan itu menjadi bumerang untukku. Jadi sebaiknya, lebih

endaraan ke bahu jalan. Untungnya jalan tidak terlalu ramai lalu lalang kendaraan lainnya. G

? Kamu bilang kita usai

o. Dan begitu sebaliknya. Mama kamu benar soal tadi. C

nan demi bisa bersama kamu. Demi bisa pernikahan kita diterima negara, dicatat oleh pengadilan agama. Dan demi bisa se-amin dan seiman dengan kamu. Bahkan aku tidak peduli kalau harus meninggalkan Tuhanku. Aku

Menatap mata sendu Nadya yang tidak

nikahan kita. Bahkan kalau dunia menolak pun, aku akan tetap memilih bersama kamu. Aku nggak masalah kalau aku menjadi anak pembangkang,

..

kepikiran ucapan Mama dan Papa tadi. Aku akan cepat mengantar kamu pu

raan, sebentar lagi mereka akan tiba di rumah Abi, ayahnya Nadya. Gadis ini tinggal berdua bersama ayahnya, tanpa sang ibu. Karena

an mesjid di tempat tinggal mereka. Mas Angga seorang pengusaha, yang sama-sama punya ilmu

hoa penganut kepercayaan protestan, merasa bahwa apa yang dipilihnya sudah tepat. Nadya a

h. Gabriel melanjutkan perjalanan kendaraan. Sudah tugasnya

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Meminta Restu 2 Bab 2 Keseriusan Gabriel 3 Bab 3 Mengambilnya dari Tuhan 4 Bab 4 Hafalan 5 Bab 5 Perbincangan Dengan Abi 6 Bab 6 Tidak Pernah ada Restu 7 Bab 7 Merencanakan Sesuatu 8 Bab 8 Gabriel Dikucilkan Keluarga 9 Bab 9 Ruangan Kerja Nadya 10 Bab 10 Jimmy Membahas Masa Lalu 11 Bab 11 Kembali Mengenang 12 Bab 12 Jatuh Cinta Pertama 13 Bab 13 Penasaran Tentang Islam 14 Bab 14 Perasaan Nadya15 Bab 15 Jimmy Adalah Saingan 16 Bab 16 Menemani Ke Rumah Sakit 17 Bab 17 Kecurigaan Jimmy 18 Bab 18 Chindo Abal-abal 19 Bab 19 Akhir Masa Lalu 20 Bab 20 Theresia Menyuntik Ekstasi 21 Bab 21 Jimmy Merencanakan Sesuatu 22 Bab 22 Si A, Si B & Si Perempuan 23 Bab 23 D’ day24 Bab 24 Akad Nikah 25 Bab 25 Seharusnya Gabriel Kecewa 26 Bab 26 Penolakan Pertama Nadya 27 Bab 27 Rapat Simposium Besar 28 Bab 28 Ada Penyelewengan Dana 29 Bab 29 Gabriel Ditangkap 30 Bab 30 Tante Tidak Sedih31 Bab 31 Cinta Butuh Pengorbanan 32 Bab 32 Menemui Kakek 33 Bab 33 Menolak Pergi ke Surabaya 34 Bab 34 Semua Orang Mendiami Nadya 35 Bab 35 Nadya Dijebak 36 Bab 36 Melaporkan Kepada Nadya 37 Bab 37 Meminta 38 Bab 38 Gamaliel Beraksi 39 Bab 39 Balas Mengabaikan 40 Bab 40 Jimmy yang Menangani 41 Bab 41 Pengacara untuk Gabriel 42 Bab 42 Mulai Penyelidikan 43 Bab 43 Perintah Penangkapan 44 Bab 44 Jimmy Sakit Hati 45 Bab 45 Pergi Sejauh Mungkin 46 Bab 46 Dibebaskan Petinggi Kepolisian 47 Bab 47 Janji Jangan Tinggalin Aku 48 Bab 48 Rencana Dimulai 49 Bab 49 Persidangan Selesai50 Bab 50 Jimmy Sudah Pergi 51 Bab 51 Pelakunya Jimmy 52 Bab 52 Di Zurich 53 Bab 53 Dia Takkan ke Mana-mana54 Bab 54 Aku Punya Pilihan 55 Bab 55 Gabriel Dijatuhkan 56 Bab 56 Berhak Dapat yang Istimewa 57 Bab 57 Dia Datang 58 Bab 58 Ditangkap Interpol 59 Bab 59 Percaya60 Bab 60 Pergi Menemui Keluarga Besar 61 Bab 61 Putus Hubungan 62 Bab 62 Hubungan Keluarga Berakhir 63 Bab 63 Rencana Pisah Rumah 64 Bab 64 Bertemu Kenalan Lama 65 Bab 65 Koko Pergi Jauh 66 Bab 66 Melakukan Hubungan Suami-istri 67 Bab 67 Pertemuan Pertama68 Bab 68 Kencan Pertama 69 Bab 69 Diselimuti Nafsu 70 Bab 70 Gina Menghubungi 71 Bab 71 Ide Yohanes & Yosef 72 Bab 72 Hamil Seminggu 73 Bab 73 Telepon dari Alyssa 74 Bab 74 Diminta ke Singapura 75 Bab 75 Dibuang Keluarga pt. 276 Bab 76 Pergi ke Pantai 77 Bab 77 Beda Kisah, Satu Arah 78 Bab 78 Ikut Kelas Pelatihan 79 Bab 79 Nadya Demam 80 Bab 80 Cerai! 81 Bab 81 Kehidupan Pribadi Atasan 82 Bab 82 Mimpi Buruk83 Bab 83 Rindu Sembilan Bulan 84 Bab 84 Gloria Digosipi 85 Bab 85 Dituntun Lebih Baik 86 Bab 86 Tanda Melahirkan 87 Bab 87 Wawancara dengan Media 88 Bab 88 Pertemuan Antar Besan 89 Bab 89 Ako Menelpon Lagi 90 Bab 90 Dijenguk Rombongan 91 Bab 91 Rindu Sosok Itu 92 Bab 92 Deal ke Singapura 93 Bab 93 Tiba di Singapura 94 Bab 94 Perusahaan ‘Tulip Global’95 Bab 95 Fokus pada Sultan & Gabriel 96 Bab 96 160 Juta Downloader 97 Bab 97 Belum Siap Menerimanya 98 Bab 98 Operasi Pertama 99 Bab 99 Tetangga Reseh 100 Bab 100 Kecerewetan Jolene