Terjebak Cinta Pria Arogan
andwich yang dibuatnya tadi pagi di apartemen sederhana yang disewa Peony selama berada di kota in
repot-repot
nuh percaya diri. Peony mencondongkan tubuh ke arah Zora yang duduk di sampingnya. Membuat wanita itu refleks memundurkan tubuh sedikit. Rambutnya tetap ia usahakan menutupi wajah. “Aku me
anya Zora
ony menghentikan tawa karena melihat Zora diam saja. “Ehm… tidak lucu ya? Maaf, kau pasti menganggapku aneh. Aku memang suka bertingkah absurd seperti ini.” Peony t
mang aneh. Sok kenal dan cerewet. Namun entah mengapa Zora yakin jika Pe
wajahnya. Membuat Zora langsung kembali menunduk karena menyangka Peony jiji
al menurut Peony, Zora memiliki bola mata biru yang indah. Kulit wajahnya bersih. Bibirnya merah merekah yang Peony yakini bukan karena
itu sering berb
Kembali menatap Peony dari bali
sahan panjang keluar dari mulutnya. Ia menengadah menghadap langit. “Ampuni aku, Tuhan… Aku tidak bermaksud mengatai wanita itu. Tapi, Tuhan, aku berkata b
dan mendapati Zora sedang tertawa. Peony mengerjap. Menatap wajah Zora yang sepertinya tak sadar jika wajah
sekali, Zora!” p
bali menyembunyikan wajahnya dengan ramb
or
Peony menepuk lembut
” tanya P
lu menghibur
akan memanggilnya dengan formal, “dan
orang yang memujinya. Selama ini, sejak Zora kecil, Zora sudah didoktrin
aku kasih
a-aku bur
ang punggung tangan Zora. Dari balik rambut yang menu
tanda lahir y
t Peony saat Zora hanya dia saja seolah mengiyakan perta
erius berkata jika senyummu sangat indah. Kau hanya perlu memperlihatkannya pada orang lain tanpa
hati-hati sambil menggigit bibir. “Abaikan… ehm…
mpurna… A-aku yakin kau tidak perna
ng keluar dari mulut Zora. “Aku pernah
a pun bulat dengan bola mata hazel yang bersinar. Hidungnya mungil. Kulit Peony seputih susu. Rambut panjangnya berwarna merah tembaga
rtama junior high school
napa
ta murid di sana memandangku rendah karena hal itu. Apalagi setelah mereka tahu jika ayahku hanyalah seorang supir. Mereka semakin membenciku karena nilai-nilaiku di atas ra
ak lapor or
menyembunyikan wajahnya. “Aku tidak ingin
telah
hku kecelakaan saat us
rihatin…” uca
kasih,
a Zora kembali. Zora yang semula terlihat kaku, s
masuk senior high school di sekolah yang sama. Dengan
kena bully saat se
meng
rtahan… walau
u dan Tuhan memberikan keistimewaan bagi setiap orang. Maka aku tidak ingin menyia-nyiakan kesem
g memiliki masalahnya masing-masing, Zora. Orang yang kau
k percaya dirinya, ditambah bully-an yang didapatnya sejak kecil, memb
sangat indah. Aku berkata yang sebenar-benarnya. Kau sempurna, Zora. Kau harus yak
n apa pun. Ia sangat tersentuh
… bisakah kau menganggapku teman? Dan… jika wanita itu
pa pun sejak Peony menjadi anggota baru tim BEAUTIFUL SUMMER. Namun lihatlah, Peony lebih peduli dari orang-orang yang sudah dikenalnya sejak lama. Bahkan Peony tak segan-segan menegur Ella Hardi
bisik Zor
temanku? Ah… atau ki
Diajak berteman saja dia tida
ahab
“Sudah lama aku ti
an pernyataan Peony
u… bekerj
erwajah datar dan mengesalkan! Apa kau tahu? Dia selalu memanggilku ‘Bodoh’!” terang Peony menggebu dengan wajah kesal. Namun tak lama, bibir Peony menyunggingk
ka Peony sangat memuj
a, Peony tadi mengatakan jika dia ‘sudah lama tidak punya sa
a mengerjap beberapa kali.
nyadari
dia baru saj
dalam hati. Peony bahkan tanda sa
tidak bisa
osok lidahnya setelah ini ka
eony membe
saja?” tanya Zora cemas
at Peony sudah tida
saat mendengar suara Zora
kalau pertany
dipaksakan. Membuat Zora semakin y
lesai. Sepertinya dia bisa menghindari pertanyaan Zora tentang sahabatnya yang sudah tidak lagi bersahabat
kan kalau Kheil pernah menjadi sa
in. Peony dan Kheil ba
baru merintis karir sepertinya pernah be
ri lagi. Doakan salah satu desainku lolos seleksi menjadi desain utama tahun ini untuk BEAUTIFUL SUMMER ya!” semangat Pe
kan tempat makan Peony yang masi
ngkat. Lalu wanita itu be
njauh dari pandangan. Sepertinya pertanyaannya terlalu lancan
or
an menu rahasia keluargaku yang lain,” seru Peony. Sebelah matanya mengerling genit sambil tertawa riang sebelum wanita muda itu menghilang
ik… Aku harus bagaiman
*