icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinderella

Bab 2 Bungkus Permen

Jumlah Kata:1013    |    Dirilis Pada: 29/04/2023

ggal di bagian bawah sepatuku. Aku tidak pernah diizinkan makan permen karet saat masih kecil, dan sebagai pria beru

mana a

skan sepatuku

, aku bergegas menuju kursi

tuliskan Starbu

g di kantorku

yang berani mengutak-atik brankasku. Karena lukisan itu tak bergerak dan lurus. Semua file pentngku disimpan di la

h!" Aku

emakin lama se

itnya terdeng

torku dengan tergesa-gesa

dia melihat

Tu

n ini?" Ak

gkus pemen yan

memerah. "

ngkali anda menyi

tik berlalu

rdua tahu aku tidak mem

mencari tah

nan dan menghubungi p

akan menang

g. "Kau cari tahu siap

pi juga berpikir tidak ap

gkuk untuk menyeret ker

gkus lagi berada

an seger

ku, wajahnya kini memer

kali tidak b

esalahan yang

petugas keber

g seperti ini, tapi aku

an ketidak profesionalan s

seharusnya aku tidak men

u tak peduli jika Caroline

idak akan pernah mengi

" aku be

mulai dengan siapa yang

atas mereka sampai ke ata

emua mengirimkan email d

ku bisa me

u saja

r dari kan

anakan perintahku. Tak la

ap basah. Aku menghela

sepatuku. Dia hendak men

ku langsung men

saja," ger

sepatuku dan mem

uk sebelum be

tas tanganku dan meng

likasi keamanan gedung. Ad

ol seperti ayah kami. Aku

u menutup mata dan menga

ereka akan merampok atau

eamanan adalah sesuatu yan

ing aku

r ke rekama

alam, lampu menyala, dan

sambil menyeret troly. Di

elnya di atas meja kerjaku

ndangan yang jijik saat meliha

pusing an makin kehilangan

ahnya yang menyebalkan. A

dian mengeluarkan sebuah p

terbungkus

ah menangkap pe

ar prilaku tidak bertanggu

n berjalan ke arah rak bukuku. Jarinya menyusuri rak-rak buku, lalu mengangkat jarinya ke depan wajahnya seolah-olah d

u sangat m

i, t

aikkan kakinya ke atas mejaku dan mulai menelusuri ponselnya. Hal ini berlangsung setidaknya selama setengah jam. Aku mempercepat bagian ini. Akhirnya, dia mengantongi ponselnya dan kemudian memainkan tombol-t

n yang dia pikirkan, lalu berjalan ke arah kaca. Setelah dia selesai memandangi kota sialan ini, dia berjalan melewati bungku

bisa di

lah lampu vi

benar-benar siap untuk m

rikan napas yang menen

ku. Aku akan segera beruru

, dia akan menye

in

a emailku,

g telah ditemukan

mber E

baru di FG

embiarkan ga

ni masuk ke kantorku. Mere

kelalaian yang sangat be

n jelas karen

langsung k

t semua orang yang bertan

bisa mengambil tindakan

menikmati ide untuk mencaci

u akan berurus

li

di kantorku

gan kekacauannya, dan men

dak dia

nghabisi bany

h murah, dengan s

n sangat

ancur

kan menghitung

pai kedat

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka