Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Kau Selingkuhi Aku, Ku Hamili Adikmu

Kau Selingkuhi Aku, Ku Hamili Adikmu

n a m e e

5.0
Komentar
360
Penayangan
4
Bab

Diselingkuhi kekasihnya, Zayn membalaskan rasa sakit hatinya dengan menjalin hubungan dengan Sienna, adik tiri mantan kekasihnya. Hubungan Zayn dan Sienna pun semakin dalam hingga akhirnya Sienna mengandung anak Zayn. Apakah Zayn akan bertanggung jawab atas kehamilan Sienna atau malah menyuruh Sienna menggugurkan kandungannya?

Bab 1 Kejutan

Bandara Internasional.

Setelah tiga bulan berada di negara J karena salah satu perusahaan ayah-nya sedikit mengalami masalah, akhirnya Zayn Keegan kembali ke negara P.

"Apa kita mau langsung ke mansion? Atau Tuan mau pulang ke apartemen?" tanya supir keluarga Keegan yang menjemput Zayn.

"Aku ingin menemui kekasihku dulu." jawab Zayn.

"Jadi kita ke apartemen Nona Sabrina?" tanya supir.

Zayn menjawab dengan anggukkan kepala.

Supir pun melajukan mobil keluar dari area bandara.

Saat dalam perjalanan, tak lupa Zayn singgah di toko bunga dan kue kesukaan Sabrina, ia tidak ingin bertemu dengan sang kekasih dengan tangan kosong. Karena dia tidak bawa apa-apa dari negara J.

Sabrina tidak tahu hari ini Zayn pulang, karena Zayn mengatakan baru pulang Minggu depan. Sengaja Zayn mengatakan itu karena Zayn ingin memberi kejutan untuk Sabrina.

• • •

Luxurious Apartemen.

Setelah kurang lebih satu jam perjalanan, akhirnya mobil yang dikendarai supir keluarga Keegan sampai di depan lobi gedung apartemen tempat tinggal Sabrina.

"Pak Romy pergi saja, tidak perlu menunggu, bawa saja koper ku ke mansion. Kalau Mommy tanya bilang saja aku menemui Sabrina dulu." ucap Zayn.

"Baik Tuan." jawab supir.

Zayn pun keluar dari mobil dengan membawa sebuket bunga dan papper bag yang berisi kue-kue kesukaan Sabrina, Zayn memasuki gedung apartemen.

Setelan Zayn masuk ke dalam gedung, barulah supir melajukan mobilnya dari depan pintu lobi.

Lantai dua puluh.

Kini Zayn sudah berada di lantai dua puluh. Lantai dimana unit apartemen Sabrina berada.

Status sosial Sabrina sama dengan Zayn, Sabrina adalah anak dari salah satu pengusaha terkaya di negara P. Zayn dan Sabrina bertemu dua tahun lalu saat acara ulang tahun perusahaan Mayor Group, perusahaan Tuan David Mayor, Ayah Sabrina.

Saat itu, Zayn mewakili Ayah-nya untuk menghadiri acara ulang tahun perusahaan Mayor Group karena ayah Zayn sedang dalam perjalanan bisnis. Saat bertemu dengan Sabrina, Zayn langsung jatuh hati pada Sabrina. Mulai saat itu Zayn mendekati Sabrina. Setelah hampir enam bulan pendekatan, akhirnya Zayn dan Sabrina pun resmi berpacaran.

Kedua keluarga sangat merestui hubungan Zayn dan Sabrina. Bahkan orangtua Zayn dan Sabrina mendesak anak-anak mereka untuk segera menikah. Tapi baik Zayn maupun Sabrina belum mau memikirkan ke arah sana, mereka sepakat menikah dua tahun lagi.

• • •

Kini Zayn sudah sampai di depan pintu unit apartemen Sabrina.

Tanpa menekan bel, Zayn langsung menekan beberapa angka kode password kunci digital untuk membuka pintu.

Pintu pun terbuka. Zayn pun masuk kedalam apartemen.

Saat Zayn sampai di ruang tengah, Zayn melihat baju berserakan di ruang tengah. Bukan hanya pakaian luar dan pakaian dalam perempuan, melainkan ada juga pakaian luar dan pakaian dalam laki-laki.

Rahang Zayn mengeras, matanya menyalang dan tangannya mengepal.

Perlahan Zayn berjalan menuju kamar utama lalu membuka pintu kamar itu dengan sangat perlahan agar tidak mengeluarkan suara kemudian masuk kedalam kamar, suara ah ih uh oh dari mulut Sabrina langsung menyambut Zayn begitu Zayn masuk kedalam kamar.

Dengan langkah perlahan, Zayn memasuki ruang tidur. Dan betapa kagetnya Zayn saat melihat Sabrina berada diatas tubuh pria yang sangat dia kenal dan sedang menggerak-gerakkan pinggulnya dengan erotis.

"Sabrina!!!! Jansen!!!!" teriak Zayn emosi.

Jansen adalah teman baik Zayn, bahkan Zayn mempercayakan Jansen untuk menjaga Sabrina saat dirinya pergi ke negara J.

Sontak Sabrina turun dari atas tubuh Jansen dan mereka langsung menutupi tubuh mereka dengan selimut.

Zayn yang murka berjalan mendekati Jansen yang masih ada diatas ranjang.

Bugh...

Bugh...

Bugh...

"Breng.sek kau Jansen! Selama ini aku percaya padamu, tapi kau malah menusukku dari belakang." teriak Zayn sambil memukuli Jansen.

Melihat itu, cepat-cepat Sabrina menggulung selimut ditubuhnya lalu berusaha memisahkab Zayn dari Jansen.

"Hentikan Zayn, aku bisa menjelaskan semuanya. Berhenti memukuli Jansen." mohon Sabrina.

PLAAAK...

Zayn yang dalam emosi tingkat dewa langsung menampar Sabrina hingga Sabrina terpental sampai ke sisi ranjang.

Melihat Sabrina kena tampar Zayn, Jansen tidak terima. Jansen langsung mendorong Zayn hingga Zayn mundur beberapa langkah dari ranjang.

"Aku sudah muak dengan semua ini Zayn! Aku muak menjadi pesuruh mu! Aku muak selalu mengalah padamu! Asal kamu tahu, sebelum kamu menyukai Sabrina, aku yang lebih dulu menyukai Sabrina. Kalau mau marah, harusnya aku yang marah karena kau tidak peka kalau selama ini wanita yang aku cintai dari jaman kuliah, wanita yang selalu aku ceritakan padamu adalah Sabrina!" teriak Jansen.

"Hah?" kaget Zayn.

Sebelum-sebelumnya Jansen memang sering menceritakan tentang seorang wanita yang ia cintai tapi tidak berani menyatakan perasaannya karena status sosialnya, status sosial Jansen dan Sabrina sangat jomplang. Orangtua Jansen hanyalah karyawan golongan tiga di salah satu perusahaan milik negara.

Zayn benar-benar tidak tahu kalau wanita yang sering Jansen ceritakan dari jaman mereka kuliah dulu adalah Sabrina. Yang Zayn tahu kalau wanita yang Jansen sukai adalah Sienna, yang Zayn baru ketahui kalau Sienna adalah adik tiri Sabrina setelah Zayn berpacaran dengan Sabrina.

Kenapa Zayn berpikiran seperti itu? Karena Zayn sering melihat Jansen selalu mendekati Sienna saat di kampus. Saat itu Sienna adalah junior mereka di kampus, sedangkan Sabrina sendiri kuliah di kampus lain.

Jansen bertemu Sabrina saat acara reuni SMA, saat itu salah seorang teman Jansen membawa Sabrina ke acara itu. Dari situ Jansen pun mulai mencari tau tentang Sabrina, mengetahui Sabrina punya adik yang kuliah dikampus yang sama dengannya, maka Jansen pun mendekati Sienna untuk mencari tahu tentang Sabrina. Tapi sepertinya Zayn salah paham dengan kedekatan Jansen dan Sienna.

"Kenapa kaget? Kalau kau sahabatku, harusnya kau peka!" bentak Jansen.

"Kau pikir aku tuhan yang bisa menebak siapa wanita yang kau sukai! Lagi pula aku pikir yang kau sukai itu Sienna bukan Sabrina!" balas Zayn.

"Aku tidak peduli siapapun yang kau cintai, Sabrina sudah menjadi milikku, harusnya kau bisa terima itu! Bukan malah menusuk ku seperti ini Zayn!" teriak Zayn.

"Dan kau Sabrina! Aku tidak menyangka kau semurah itu! Menyerahkan tubuh mu ke pria lain, ke teman baik ku pula! Aku tidak sudi lagi menjalin hubungan dengan mu! Kalau kalian mau melanjutkan hubungan kalian, lanjutkan lah! Aku tidak peduli!" ucap Zayn pada Sabrina.

"Dan kau Jansen, selamat menikmati sisa-sisa ku!" ucap Zayn pada Jansen.

Setelah itu Zayn pun keluar dari kamar.

Tak terima di putuskan Zayn, Sabrina langsung turun dari tempat tidur dan mengejar Zayn.

"Zayn tunggu, maafkan aku Zayn, Jansen yang menjebak ku tadi, dia membuat ku mabuk hingga aku berhalusinasi melihatnya seperti melihatmu, dan... dan... aku tidak sadar kalau sudah bercinta dengannya." ucap Sabrina sambil menarik tangan Zayn.

"Minggir kau!" Zayn menyentak tangan Sabrina.

"Kau pikir aku percaya? Orang mabuk itu pasti bau alkohol dan matanya pasti merah dan sayu, tapi tubuh mu sama sekali tidak mau dan mata mu terlihat segar. Lagi pula, tidak ada botol minuman disini! Lalu kau mabuk dimana?" ucap Zayn.

Sabrina diam, dia tidak bisa mengelak lagi. Memang benar yang dikatakan Zayn, kalau dirinya memang tidak mabuk dan melakukan hubungan badan dengan Jansen dalam keadaan sadar karena sudah tidak tahan menahan hasrat yang sudah tiga bulan tidak terlampiaskan karena Zayn di luar negri.

• • •

Bersambung...

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku