Menikahlah Denganku
u apartemen di hadapannya terbuka, memperlihatk
tanpa lengan, dan bawahan super pendek itu
dijodohin sama kamu? Sampai-sampai
Ravel memuji Me
empurna, kulitnya bersih tanpa noda. Gerak tubuhnya yang
h, menghentikan langkah dan mengulan
kat, menarik pelan lengan Sher
erly sedang k
ergi menemui perempuan lain. Terlebih, perempuan lai
erasaannya selama ini. Berusaha ber
kekasihnya. Lelaki tampan dan kaya raya itu adalah seseorang yang
emimpikan bisa diperlakukan dengan
esepakatan dengan Sherly, bahwa tak ada
dai mereka tau Ravel berhubungan dengan seorang gadis
ngaja mendengar Antonio Bagaskara membicarakan per
rkan pelukan, dan menatap She
rat di bibir Sherly. Menyapukan lidahnya
vel berkata denga
an listrik yang menyengat Sherly, membuatnya tak
Namun Ravel tau, dari sorot mata Sherly, s
rambut Sherly dan menyelipkannya di telinga. Tat
kan malam, karna sibuk memikirkan pertemuan Ravel
buatin
kala mendengar penawaran Ravel padanya
?" tanya Sherly, nada
elan. "Belum," bohongnya. "Nggak selera
elan lengan Ravel dengan w
nungguin aku." Ravel menangkupkan kedua tangannya di wajah Sh
ang ke apartemennya. Seper
Sebuah unit yang dibeli oleh Ravel khusus untuk Sherly. Di sebuah a
tian. Meskipun hatinya sering sakit saat mendapati Ravel menemui gadis l
yut nadinya. Tanpa Ravel, hid
ry melongok ke arah dapur
gantar oleh-oleh yang dibawa papinya d
k yang sama sejak mereka kecil, hingga Maya m
ring berkunjung ke rumah Maya, begitu juga sebaliknya. Ben selalu menyempatkan
papinya Mer, hanya karna Ben merindukan sosok ayah yang t
gaja menghianati Merry. Ben tidak akan segan-segan menghajar lelaki hidung
rry. "Cantik, 'kan? Jago masak juga loh dia," bisik Maya seraya melirik ke ara
erap kali gadis itu mampir ke rumah Maya, denga
a mampir, tak sekalipun ia
k tulus. Entah kenapa, Mer merasa tidak suka de
erti tidak rela ada perempuan lain yang
ve, loh." Maya menepuk pundak Merry dengan senyum kagum.
nggak
i pula, kulit kamu memang sudah mu
ang benar apa kata Maya. Kulit Mer memang sudah m
Mer bisa mulus karna mandi dengan sabun di i
ng jujur ya, please." Natasya tiba-tiba muncul den
gat manis dengan celemek ya
tap gadis itu de
Cantik, wanita karier, jago masak, da
buyarkan lamunan Merry. "
ya melirik potongan brownies it
nya. Jadi nggak bisa makan yang manis-manis begini." Merry menol
m, meskipun raut wajahn
ima pujian dari Maya. Paling tidak, dia
ini ya, Tan?" Me
a usai meneguk teh chamomil
Maksu
odohin Natasya sama Ben. Gimana me