Kepala rumah sakit itu menelan ludah dan menyeka keringat di dahinya. Dia tidak menyangka hari di mana Kristina Bhisma mengunjungi rumah sakitnya justru harus menyaksikan keributan seperti ini.

"Sepertinya hanya masalah kecil. Jangan khawatir. Saya akan menanganinya," ucap sang kepala rumah sakit.

"Tidak perlu. Aku akan memeriksanya sendiri." Kristina berjalan ke arah Lana sebelum kepala rumah sakit sempat menghentikannya.

"Ya Tuhan!" teriak Aurelia. "Putraku memiliki banyak utang pada para kreditur. Jika dia tidak mengembalikan uangnya, mereka akan memukulinya sampai mati. Nenekmu tidak akan mati saat ini juga. Kenapa kamu tidak bisa menyelamatkan sepupumu terlebih dulu?"