Mirror of The Witcher
ng gadis dengan rambut hitam legam mulai menggerakan kelopak matanya perlahan. Ia mengerja
dari sinar matahari yang menusuk mata karena tepat di atasnya, atap rumah kayu terlihat berluban
kan napas lega, kendati kepalanya sesekali masih berdenyut
aha bangkit dari posisi berbaring. Ia mendudukan dirinya di tepi ku
mengerti berada di mana dirinya saat ini. Sarah, ia berusaha meng
ingatannya. Kejadian terakhir yang gadis bersurai hitam itu ingat hanyalah serig
itu, lantas membekap mulutnya dan membawa tubuhnya menjauh. Gelap, ke
purna utuh. Sarah merasa bahwa dirinya
Tidak akan mungkin, pasti ada sesuatu yang membawaku kemari," gumam Sarah sembar
apapun. Ia tidak bisa mengingatnya. Bagai serpihan kertas, ingatan itu
i kepalanya memburuk akibat memaksa untuk mengingat
ar sambil menghempaskan punggungnya ke sandaran kursi. "Aku bahkan
anya untuk kembali menelusuri seluruh penjuru ruangan. Ia memperhatikan
asing," g
tergantung di sisi kanan ruangan. Dengan segera, ia membawa kaki jenjang miliknya u
keluar. Pohon dan lebih banyak pohon menjulang tinggi yang kini memenuhi indra penglihatannya. Oh!
kayu rapat-rapat. Ia masih sangat takut kiranya para serigala y
kan bulu-bulu, serta seingai nan tatapan tajam milik sang binata
nciumannya tiba-tiba saja menangkap aroma tak sedap di sekitarnya. Ia lantas tergerak
erangnya. Oh tampaknya, meskipun gadis bersurai hitam itu menghilangkan sebagian besar ingatannya tenta
emakin tajam merasuki indra penciumannya. Ia lantas menyembulkan lagi sedikit
endati merasa takut, tampaknya rasa penasaran yang menguasai gadis itu sama sekali tak menyu
sambil sesekali menengok ke belakang tubuhnya. Sepertinya tindakan berjag
penutup balok yang berada di paling atas, lantas i
ui sesuatu yang tersimpan berada di dalam bal
takut yang masih bersarang di benaknya membuat pikiran Sarah menjadi kacau,
dra pendengaran gadis bersurai hitam itu menangkap suara berisik dari ruang depan
bahaya, heh?" gerutu Sarah yang dari nada bicaran
yang menyenangkan atau menyedihkan, gadis itu menemukan pisau yang berada tepat di samping balok ka
gin mengucur di sekujur tubuhnya. Tak hanya itu, jari jemarinya
tas tangannya yang memegang pisau teracung ke depan tat
pa ka
, sosok itu justru tersenyum simpul. "Ternyata kau
da raut wajah takut di wajah sosok itu. Kendati demikian, Sarah tetap m
kau sudah bai
tanya Sarah deng
surai hitam itu tahu betul bahwa yang menyelamatkannya seorang laki-laki, bukan wani
wabnya dengan penuh kelembutan sambil
kali di dalam sana sudah diberi sesuatu pikirnya. Lihat, gadis itu masih memiliki in
papun di sana," ucap Daisy yang s
lak, ia memang sedang kelaparan sekarang ini, lan
Sarah sambil menatap w
ang demam," sahut Daisy dengan tatapan menyelidik. Tampaknya ia juga pe
s bersurai hitam de
gingat sesuatu. "Aku rasa tidak pernah mendengar nama itu seb
kepalanya lemah. "Maafkan aku, tapi
ngg
AMBU