Delayed Love
kan sang sahabat. Entah mengapa untuk saat itu ia tak mau membahas pertemuannya dengan Rian tadi pagi d
na katakan meski semua temannya terlihat berbincang seru dengan
alau kaya gini!" seru Sisi, yang kemu
lau dipindah ke bagian yang lain," s
encana kamu d
api baru
man
an la
laundry masih di baw
tiap hari karena markas kita 'kan sebelahan sa
seru ya
ng membicarakan mantan temannya itu. Ia memili
a terkejutnya Reina melihat gambar orang yang mengajukan pertemanan padanya. Sosok itu adalah Rian, lelaki yang lima tahun ia hilang
interaksi keduanya meski hanya sebatas dunia maya. Walaupun bisa saja itu hanya sebuah pengajuan pertemanan b
dunia maya. Menaruh kembali ponsel di atas meja, ke
yang sejak Reina bergabung hanya diam
tanya gadis itu pura
n. Manajer ki
O
ak percaya, yang lain i
annya, bingung. "Terus,
gitu?" sahut Sisi dengan wajah yang terlihat jelas mengagumi sosok Rian,
ang -terutama para wanita, bisa tahu bentuk tubuh yang berada di balik pakaian kerja
r cuek. Jawaban yang ia lontarkan membuat semua te
ermasalah yah, Rein?
ataku normal-no
ece begitu kamu bilang biasa a
dengan penilaian Reina yang mengatakan jika sosok Rian yang pen
yakin enggak semua wanita suka sama so
ng-masing. Tapi, yang dibahas di sini 'kan w
bahu. Gadis itu tetap pada
isi membuat yang lain sontak tertawa, tak terkecuali Reina
mengenai sosok Rian siang itu. Reina yang sudah selesai dengan makan siangnya, bersama Yunit
an, yah!" pamit Desi
annya, sedangkan Desi sedang berhalangan
a dan Yunita ser
bali melanjutkan pekerjaan. Dua gadis yang berada dalam satu bagian itu, mendadak terke
jah seketika berbinar. Ia memanda
n degup jantungnya yang mendadak kencang. 'Ia tak berub
isusul Yunita yang agak ragu k
l Yunita sedi
pa
n mau masu
apa?" tanya ga
lihat di sana a
ga kita biasa aja kalau ada Bu Winda atau Bu Cici. Kenapa
an belum tahu orangnya kaya gimana. Jadi a
asti makan nasi sama kaya kita, jadi enggak mungki
gini!" cerocos Yunita sambil memanyunkan bibirnya
ribadi yang serius. Terkadang teman-teman satu geng di sekolahnya dulu -seperti Jefry dan Danu, merasa heran dengan perubahan yang terjadi pada gadis itu. Hanya ses
an tangga kecil untuk mencopot sepatu dan kaos kaki. Yunita terlihat sesekal
k!" ajak Reina untuk
dulu," ucap Yunita seraya menaruh ponsel di telin
la yang cukup ramai dengan banyaknya karyawan yang b
ke dalam mushola. Namun, begitu ia akan berbelok, terkejutlah dirinya ketika ada sosok lelaki yang ber
an seolah tak ingin
lelaki itu, Reina pun memilih menggeser tubuhnya supaya
apannya, tetapi Reina tak peduli. Ia terus melang
*