Delayed Love
na si siswi ceria namun terkenal bodoh, tengah mengobrol seru dengan beberapa temannya. Gayanya yang sedikit tomboi dengan
iswa tampan muncul di pintu kelas, yang datang bersama beberapa murid la
eboh karena kebiasaan mereka yang sa
uh! Ehem!" goda
i perasaan suka pada sosok Rian. Dan bukan rahasia umum juga jika berkal
rapa kalinya, Reina berencana untuk menyatak
hanya tersisa beberapa minggu lagi itu, merasa har
apkan sejumlah ulangan dan ujian sekolah sebelum akhirnya lulus. Dan Reina pun sudah
bangku-nya, Reina dengan penuh percaya diri beranjak dari
dis yang ia sukai harus kembali dipermalukan oleh
ia tetap meneruskan rencananya. Sis
an-teman Reina berkumpul saja, tetapi seluruh murid di kelas itu
at di tepi meja Rian. Rian yang tahu ada sosok yang kerap mengganggunya itu berdiri
reka indahkan. Tak terkecuali Pak Tana -guru F & B, yang juga terdiam di ambang pintu ketika su
a teladan, adalah titik pusat bagi semua mata murid-muridnya, guru itu pun memilih diam demi ingin mengetahui
ap cuek dengan membuka buku tebal di tangannya. Ia membiarkan keheningan ruangan kelas itu terjadi. Keheningan yan
kemudian, gadis tujuh belas tahun itu menjulurkan kedua tanga
karang. Aku tidak tahu apakah ini terakhir kalinya aku akan menyatakan perasaanku padamu atau tidak, mengingat waktu kita yang memang hanya sedikit lagi. Tapi, meski aku tahu kamu
yang Reina sampaikan selesai. Semua murid termasuk Pak
ri posisinya. Hingga sebelah tangan Rian pun bergerak dan terangkat ke atas. Sebuah senyuman muncul di bibir Reina ket
ikut tersenyum bahagia. Hanya Jefri saja yang tampak k
i tangan Reina, dengan pandangan mata tak berkedip menatap wajah teman perempuan di depannya yang masih tersenyum bahagia, Rian dengan ga
aksaku untuk membaca tulisan yang tidak penting ini? Jang
ali terjadi bahkan ia pun sudah mempersiapkan semuanya, tetapi entah meng
orang siswa dar
Reina yang terdiam dan Rian yang masih
u
wajah Rian yang tidak siap akan te
eriak Rein
ar Rian. Lalu sebagian siswa lain yang didominasi para siswi mencoba menolong Rian yang jatuh tersungkur ketika harus mendapat
n dia dengan kalimat yang menyakitkan!" seru Jefri masih dengan tubuh yang dit
, lelaki yang ia tahu menyukai perasaan suka pada Reina. Dalam posisinya yang ma
yang lelaki saja malu sedangkan dia yang seorang perempuan malah bertingkah mema
siswa teladan, tetapi melihat Pak Tana ada di depannya membuat ia han
ur tadi. Darah yang tadi sempat ia lihat di sudut bibir Rian, sudah terhapus dengan tisu yang Angela berikan. Ya, si murid pintar lainny
dipastikan merah karena menahan amarah. Lantas Rian, lelaki itu malah terliha
us menerus menggangguku. Dulu aku biasa saja saat awal-awal kegilaanmu dimula
ak
aran yang membuat seluruh siswi menutup mulut mereka karena terk
cap Reina dengan suara
teman satu geng menata
seketika menunduk dan membungkuk menatap
Tana! Saya izin k
h berdiri membeku. Termasuk Rian yang masih diam di posisinya, seperti terkejut akan tinda
*
te
departemen yang membidangi area restoran, termasuk di dal
*