Raisa sedikit terkejut. Dia berbalik dan melihat orang yang baru saja masuk.

Itu adalah Marvel.

"Hai, Kakak Ipar. Ternyata benar-benar kamu." Dengan sebatang rokok di tangannya, Marvel memicingkan matanya pada Raisa. "Kamu sedang apa di sini?"

Dia mengambil satu langkah demi satu langkah menuju Raisa. Raisa melangkah mundur dan berhenti ketika tertahan oleh wastafel di belakangnya. Dia lalu membentak, "Marvel, kamu sedang apa di sini? Ini kamar mandi wanita."

Marvel membungkuk dan mencium aromanya. "Ah, Kakak Ipar, napasmu bau alkohol. Berapa banyak yang kamu minum?"

Marvel mundur selangkah dan mengalihkan pandangannya pada Raisa. "Kakakku yang buta sendirian di rumah, sementara kamu keluar minum-minum dengan orang lain?"