Pembalasan Antagonis
ngan hilir mudik kendaraan. Lampu-lampu kota menyala terang
dengan taburan bintangnya yang menyala. Bayangan aw
seperti tenggelam dalam hoodie navy yang kebesaran. Kepalanya sengaja ditutup
malam yang cantik. Langkah kakinya terus membawa
pintu depan. Sapaan dari pelayanan hanya dijawab dengan deh
apa makanan ringan tersebut untuk dibuat stok di rumah. Beberapa bungkus roti
elakukan hal yang sama. Ellanor mengeram, ekspresi wajahnya berubah keras. In
enatapnya datar. Keduanya berbalas tatap dengan sengit, sementara pegangannya pa
" ujar Ellanor berus
ertingkah seperti orang bisu. Dengan sekali sentak, susu pisang
ah pria tersebut. "Hey! Itu punyaku!" teriakny
enatap lurus pada pria itu yang berjalan ke arah kasi
dulu," kata Ellanor dengan wajah yang sudah meme
suara kecilnya masih cukup te
r sangking syoknya. Harapannya makin pupus melihat pria itu yang suda
uk karena tidak mendapatkan susu pisangnya. Ellanor juga sangat kesal pada pria itu. Dia akan te
emennya. Dia segera masuk dan menyibukkan diri dengan tugas-tugas
masuk di unit apartemennya. Tatapannya langsung d
kedua tangan kawannya itu yang hanya memegang
menitipkan beberapa cemilan u
g. Dia segera bergabung, duduk bersama kawannya yang lain.
negara tetangga. Berbanding terbalik dengan wajahnya yang sangar, Drake sangat menyuk
na?" tanya Carlos de
," jawab D
dengan tabiat Drake yang menjadi ketua mereka. Ketigan
cepat!" saran Calton yang
an. Setelahnya kembali meletakkan benda pipih itu ke at
yang dinaikkan tinggi. Dia menatap ketiga kawannya be
memasang wajah lesu. Drake makin bingung dengan ekspresi si kembar tersebut. Pasalnya sejak tad
ni pulang," jawab Nat
n, meminta kawannya menj
mereka pulang. Akhirnya yah, mere
terkejut dan juga bingung. Padahal mereka cukup dekat dan sudah l
tu, kalo di rumah cuma dikurung di kamar. Daddy menekannya dengan banyak pelajaran karena tidak sepintar kam
jarang ikut serta jika ada pesta perusahaan atau k
rumor kan?" tebak Drake
. Merasa pahit harus meng
dia pergi dari
g beberapa hari, Vicy kabur dari rumah. Dan
cerah. Dia kembali mengingat betapa kerennya adik kawannya itu. Ter
kat, Nathan selalu memperhatikan sikap Vicy sejak lama. Apalagi dia bersahabat dengan si kembar yang otomatis membuatnya sering bertemu dengan Vicy.
n karena tidak mengetahui akar masalah sesungguhnya. Lagi pula,
tanya Carlos, sengaja
es
s denga
abis. Dia menatap kotak itu dengan lekat, kembali mengingat kejadian