Terjebak Pernikahan Dadakan
empesona dan menggoda memang patut di sandang Coral Zefran. Pria hangat yang memabukan dengan ciuman maut. Namun, saat semuanya sudah berjalan terlalu jauh, Glory melihat cahaya menyilaukan menerang
di sini bersama calon adik tirimu?!" suara pere
h, dan menyadari kalau pria yang sudah menyentuh kesuciannya itu ternyat
jah pria itu muram dan datar. Sesaat ia memban
ngan sentuh p
gung Glory yang mulus dan putih. Glory me
Zefran itu membantu Glory mengenakan pakaian, dan dengan cepat
karena pintu kamar hotel yang masih terbuka. Ia memperhatikan sekelilingnya, menemukan keponakannya yang terhormat tengah b
s. Ia berjalan menghampiri Dinasti yang
ketika ia merasakan sesuatu yang menyakitkan dan perih di bagian pangkal pahanya. Cleo dan Bibi Zefran memperh
a adikku?!" pekik Cleo seraya merangkul pundak G
t pria dingin ini. Ia tak bergeming, sel
t wajahnya tajam, dan matanya berapi-api. Tak hanya paman itu yang berekspresi seperti itu, nyaris wajah-wajah di sekeliling Glory bereksp
engira kalau Coral yang akan datang ke kamarnya. Namun, takdir lain berkehendak. Justru ia menarik tangan pr
agaimana pun Dinasti memang tak bersalah. Ia harus mengembalikan nama baik Dinasti. Namun
ngan suara berat. Sangat berat dan parau. Nam
atu yang tak bermoral pada saat hari pernikahan ayahnya? Terlebih, Dinasti melakukannya bersama calon adik tirinya. Sebagai seseorang yang berpendidikan dan di b
gar keluar, karena masalah ini men
lebih baik bawa dulu Nona Glory ke tempat y
Ia berdiri di depan Dinasti, seperti tameng yang akan melindunginya. Dan
k bersalah? Jelas-jelas dia sudah
emua salahku!
erangkul pundak Glor
artabat, seharusnya Dinasti mampu menahannya. Kalian akan segera menjadi saudara, bagaimana
ak bersalah! Yang bersalah itu adalah Tuan Zefran! Dia telah berselingkuh dengan wanita lain! Namun, saat Gl
h, memperhatikan raut wajah Dinasti yang muram. Oh, tidak! A
gan menghukumny
memaksamu, kan?" tebak Cleo, s
in, pasti dia sudah memaksamu!" sahut Bibi Zefran, yang tak melepaskan sedi
!" seru Glory putus asa. Suara
emasan. Namun, tampang dari kedua wanita itu sangat gawat, genting sekaligus kesal.
R
Apa yang
n mengabaikan mahkota yang menghiasi kepalanya. Ia tak perduli dengan statusnya yang kini akan segera melangsungkan janji suci pernik
bernama Nathanael itu lekas memeluk putrinya. Mengusapi k
kan aku," u
erlaku ceroboh, karena telah m
ali lagi. Dan kedua matanya menemukan Cleo, bertukar pandang pada putri sulungnya. Mencoba mencari tahu kejadian yang s
ria sepuh yang mengelilinginya. Termasuk ayah kandungnya, yang saat itu berpakaian khas calon mempelai pria. Waja
ah wajahnya hampir tertutupi bulu, dan alisnya tebal hitam, seperti kebanyakan keturun
Zefran yang berada di belahan bumi manapun datang untuk menghadiri hari yang membahagiakan tersebut. Namun, mereka tak menyangka kalau acara malam itu akan menjadi kacau. Terlebih
asti. Bahkan, sebagian dari mereka mengira kalau Dinasti tengah mabuk,
Dinasti membuka mulutnya untuk pertama kalinya. Raut wajahnya benar-benar muram, ia tak senang jika orang lain hanya menduga-du
ikir, siapa perempua
sam