BELENGGU CN
alam, kini mereka sedang duduk di ruang keluarga k
aan yang Oma rasa kamu pasti bisa menerimanya dan juga menjala
sung mengurutkan keningnya, karena memang ia
el menatap Oma dengan tetapan
nggenggam tangan Ang
ah wanita yang pasti dan juga tepat untuk menjadi pendam
engar permintaan yang tidak
kah dengan cucuk Oma, karena status kita berbeda dan juga, Angel b
r jika permintaan itu bukan lah permintaan biasa. Tapi sebisa
kah kamu tega melihat Oma meninggal dengan kesedihan, Oma sangat berh
tkan matanya sambil me
saat mendengar ucapan u
rnah meninggalkan Aku, Oma jangan suka bicara se
berkehendak adalah tuhan, Oma hanya ingin melihat kamu bahagia dan hidup tenang sayang, Oma takut jika nanti setelah Oma meninggal, kamu akan kem
uh berat untuk menerima permintaan itu, karena sejak awal,
, pasti cucu Oma sudah memiliki pendamping hidupnya sendiri." Angel menco
ma," Oma langsung bangkit dari duduknya. Ia terlihat sangat ke
a bangkit, tentu saja
el bertanya di saat Om
a lelah." Oma menjawa
Angel meras
a." Angel menggigit bibir bawahnya, karena ia terpaksa mengatakan itu, ia takut jik
itu, tentunya langsun
lah benar?'' Oma tersenyum dan
anggukkan
aat cucu Oma sudah kembali, Oma akan menyuruhnya datang
srah dan mengangguk
li ke kamarnya yang t
a di sebelah pintu kamarnya, Angel ber
ntaan Oma." Setelah mengatakan itu, A
ena ia sesungguhnya sudah merasa malas untuk pulang. Karena ia tau, jika nanti Oma
ke kamarnya, karena ia sengaja untuk menungg
melewatkan jam makan malam Rendi?"
uara Omanya, tentu lan
ku selalu pulang malam, lalu kenapa Oma
u ketahui Rendi!" Ujar
memintanya duduk di sana, tentu saja Rendi
enapa Oma belum tidur?" Rendi me
melihat tingka
kamu mene
langsung menger
k apa
ingin kamu menikah dengan Angel!'' Rendi yang mendengar
Oma!" Rendi menatap Oma nya
ia, karena dia sudah tidak memiliki siapapun di sini, dan Oma han
tuh udah punya pilihan sendiri dan aku tidak mau jika
hkan semua harta Oma kepada Angel dan Oma tidak akan membiarkan kamu menerima sepeserpu
endengar itu langsung m
ndi langsung p
ma beruc
arap kamu bisa mengikuti keinginan Oma!" Ujar Oma
inya dengan menghentaka
uga kecewa, ia merasa
tai atas. Saat ia menatap pintu k