Allena
jah panik, melihatku sebentar, lalu kembali berlutut di hadapan X
kin terlihat kesakitan. Papa yang kembali merendahkan diri memohon juga menimbulkan rasa sakit di dalam sana. Xavier,
skan M
juga sudah membiarkanmu hampir mati. Helen Ale
? Apa maksud
anya melihat Papa sebentar, lalu kembali melihatku sea
sungguh tidak menyangka semuanya malah akan menjadi seperti ini. Aku hanya ingin mengakhiri
hukuman tanpa akhir. Apakah ini bayaran dari hidup sempurna yang dulu sudah kudapatkan? Apakah memang seperti
rus dibalas impas dengan penderitaan yang juga sempurna. Keinginan untuk mengakhiri tadi ternyat
sakit kepada korban seperti yang diperintahkan oleh tuannya. Aku sunguh tidak sanggup melihat ini. Mama adalah Mama. Aku masih s
gikuti apa yang
seorang yang jahat, angkuh, tidak punya perasaan, dan tidak pa
udah kumaki lagi dia melebihi yang tadi. Ntah kenapa melihat wajah datarnya yang angkuh itu selalu bisa menimbulkan
ang sudah habis. Akhiri hidu
ke dalam mulutnya. Tangisku pecah, bulir bening itu kembali tumpah melihat pemandangan mengerikan yang sedang terjadi di depan sa
nn ini juga sama. Mama sudah ... ini salahku. Aku yang sudah berteriak memaki Xavier, mem
gkok di sampingku. Manik mata hitam seorang iblis tidak punya hati sedang menatapku tanpa rasa bersalah ssedikitpun. ''''Shira benar-benar akan melakukan hal itu kepad
emberi isyarat agar kembali melihat ke depan. ''Mama!'' Aku berteriak lagi saat melihat wanita dengan gaun merah maroo
mpai tubuh Mama habis tak tersisa, berpindah ke dalam perut ular yang terlihat menggembung. Lalu, kenapa
gusir dewa kematianku ini adah Xavier. Seorang penyihir yang kekeuatannya sudah menjadi legenda. Mempunyai monster peliharaan seperti S
ver kembali bertanya, membu
gugup tanpa melihatnya. Jarak kami terlampau dekat, dan apa yang tadi sempat terlihat sudah sangat cukup membuatku mengerti denga
isku
. ''Butuh pertimbangan sebelum melakukan s
jadi pengkhianat bahkan
ah mengetahui niat tidak baik seseorang? Pria ini sungguh mengerikan, berurusan dengannya butuh kehati-hati
a yang akan menjadi teman tidur pasti cukup menyenangkan. Aku setuju.'' Xavier ba
t terasa saat mendegar kata yang belum pernah kudengar sebelumnya. Apalagi kata tidak pantas itu keluar darih,'' tambah Xavier ketika melewati ular b
emas dan langsung disambut oleh Papa, berubah menjadi ular-ular kecil, bergabung menjadi satu dengan sekelompok besar
bukanlah bagian dari permain