Istri Jutek Abian
nya sesekali menggulir layar mengecek pesan dari Ega yang mengajak keluar lagi besok-besok. Ta
an cengiran lebar seperti biasa. Lalu Abian
n yang kelihatan memanggil cacing di perut
a rencana keluar juga, sekada
dah betah
ita yang akan menolak dengan judes kalau dipak
besok pagi bisa meminta Abian menemani ke rumah
as
tri dengan tatapan memuja berlebihan sa
apa nanya terus," ucap Gita dengan nad
ambut Gita. "Boleh, saya senang kamu mengajak ke rumah. Say
ah Abian yang seenaknya menyentuh kep
ntuk menyuapkan ke mulut. Dia makan sendiri tidak peduli or
an mangkuk kosong untuk dicuci suaminya sekalipun Ab
rang ke dapur, seakan dia akan menjadika
mengikat rambut tinggi-tinggi, lalu menyingsingkan lengan sebatas sik
ekali Abian meliriknya, mengeja nama yang
menyambar ponselnya dengan napas ngos-ngosan. Dia panik,
l yang sudah tidak berdering ke saku, panggila
ngi, ya?" todong Gita mengikuti Abian yan
h sebentar, lalu t
kasi kamu sampai nggak nyaman," repsons Abian tanpa menoleh ke orangnya s
ingung. Dia sendiri heran kenapa harus mirip maling kepergok, padahal Abia
uk kategori pengkhianatan. Hal yang selama ini sangat dibenc
tus," beritahu Gita tanpa ditanya, dia memang bel
ertarik membentuk lengkungan seny
kalau Mas nggak tiba-tiba melamar," bal
ita rangkai bersama Ega, Abian justru tersenyum tanpa dosa
asih konsisten ju
brolnya. Emang nggak
. Nggak usah kepedean, ya, aku cuma menjela
sang istri. "Oke, udah ngga
gg
etah berdiri
ntakkan kaki kasar ke lan
ntu. Dia ingin tenggelam ke palung laut saking malunya pada diri sendiri, iya juga kenapa men
*
ke belakang rumah, menemani papanya Gita mengo
ebut apa saja, berantem sampai kepala Papa pusing dengarnya," ceritanya de
perempuan tidak mudah, Papa saya bersyukur tidak memilik
rang bilang begitu, tapi Papa selalu merasa gagal. Gita sangat keras kepala dan
kalau mencintai anaknya. Gunawan sempat kaget, menanyakan macam-macam mulai dari
engangumi Gita jauh sebelum mengetah
masalah dengan
u kalau Ega hanya sebatas main-mai
rima Abian dengan tangan terbuka. Menurut penilaian mereka, Abian sangat cocok un
engalir, Abian menanggapi dengan antusias cerita soal ketiga putri
k-duduk dibelai lembutnya angin pagi serta menghirup udara s
buat kolak biji salak kesukaan Abian, padahal belum bulan puasa sudah sibuk dengan
anya yang melihat bulatan besar di baskom. Gita berdecak kesal
ng," sindir Nadiv, adiknya yang masih kelas tiga SMA
ut menyambar. "Iyalah, ada Mas Abian rumah lebih hidup,
Sementara Gita sudah berpikir bagaimana kalau meny
ena pelet," canda Nadiv de
da dia beruntung banget bisa nikah s
mengerut
ntan Kakak, iya nggak?" cel
ung cepat dilamar
" sambar Yola yang gunanya
, jangan mirip Kak Gita udah sepet,
sing, Nadiv berhadapan dengan Yola sambil terus mengo
atau memprotes. Lagi pula siapa juga yang akan membuatkan ponakan lucu atau cucu untuk keluarganya? Disentuh s