RUSAK
h menyibukkan diri dengan ponsel. Saat data ponselnya menyala banyak sekali pesan yang masuk, mau tak mau Stela membuka aplikasi hijau
untuk mencari jawaban yang pas. Ia
ma
bulu
0:
ri
an ber
9:
an dari pria itu, pesannya langsung mendapatkan jawaban. D
gka kau akan men
9:
cek saja siapa tau kau me
9:
ahu? Aku tidak pernah berbohong
9:
dari pria bertopeng itu. Dengan percaya dirinya,
ang? Apa kau sedang te
9:
tahu. Yang jelas aku suka s
9:
gombal? Dari sekian banyaknya laki-laki yang memujiny
menggomba
9:
gombal nona, a
9:
u tidak percaya d
9:
n suatu saat kau
9:
ungki
9:
ad
mematikan data seluler ponselnya, dan bergegas keluar kelas untuk pergi ke kantin. Saat sampai dikantin tubuhnya melemas, memang suda
orang yang menarik lengannya. Yordan, cowok yang menjabat sebagai
Yordan, tak ingin ambil
apat melihat jika Yordan tengah mengantri membeli cilok kesukaannya. Stela
terutama kearah Alden. Sudah menjadi kebiasaan dua orang itu selalu datang secara tiba-tiba, Stela tak ada n
gede tapi muka po
garkannya. "Tobat lo, kebiasaan
enjadi sasarannya adalah Stela. Tapi Stela tak ambil pusing dengan ucapan Alden yang as
wibu lo Raf," ujar A
rah Alden. "Gue cuma pe
urut ngapa
ahunya acuh, Yordan menatap tak suka kearah Alden yang tengah duduk disamping Stela. Entah apa yang terjadi antara Yo
n kepalanya tak lupa mengucap
makanannya. Sesekali matanya melirik kearah Alden dengan taja
memperingati kedua orang itu saat mer
kemudian ia terkejut saat melihat tangan Yordan terulur untuk mengelap saos yan
t gua? Sadar diri bro, lo cum
undaknya. "Jangan deketin sahabat g
kitarnya itu. Hanya butuh beberapa saat gadis itu menghabiskan ciloknya. La
," ucap Stela lalu pergi begitu
tu, Alden tersenyum miring lalu men
∞
Stela deng
nya Alden sambil menatap Stela y
"Gua balik sama Ra
ornya dengan kecepatan tinggi. Hal itu tentu saja membuat Stela d
nggak mati," uj
anak," imbuh Rafk
hirnya sampai dirumah Stela. Gadis itupun turun dari motor Rafka memeluk sekilas dengan cowok itu sebagai tanda
ia mendengar suara ibunya yang ternyata sedang menelfon seseorang. Gadis itu langsung menyemb
aja secepatnya pasti
jalan mulus ternyata, tidak su
ng untuk kita berdua, ahh rasanya aku
u, cepat kembali Mas aku tida
is itu terisak begitu hebat saat bayangan masa lalunya kembali muncul, ternyata selama ini ayahnya mati terbu
tu benar-benar iblis ternyata. Stela puas terisak, gadis itu buru-buru menghapus
u melempar vas beling itu kearah ibunya, tak mengenai memang tapi itu cukup mem
tapi terhenti saat matanya bertubrukan dengan mata ibunya yang bergetar. Tanpa diduga Stela berteriak kenca
hinya mengerut bingung. Mata Ana melotot saat melihat Stela tengah membent
tak membuat Ana iba, ia malah menatap aneh Stela. Dengan
cepat dari Stela, membuat Ana tak bisa melakukan apapun saat gadis itu melempar ponse
arah. Ana sedikit kaget saat melihat wajah putrinya yang
ibu akan sekejam itu
ngar ucapan Stela, detik beri
mbunuh ayah, dan Ibu masih bertanya
membunuh suaminya sendiri! Bahkan dosamu tidak sampai
hmu terbuat dari api neraka?! Sampai-sampai
akui kalau kau itu adalah ibuku." suara Stela
kepada Tuhan agar segera meng
elangkah keluar rumah tanpa memperdulikan wajah dan seragamnya yang bersimbah dar
a mendial nomor itu panggilan pertama tidak diangkat sa
al
" Stela merintih sakit saat luka dida
apa? tunggu ben
h nggak kuat." suara Stela
! Gue 5 menit sampai ja
terbata saat kepalanya terasa ber