"Pergilah!" titah Albert.

"Sudah begitu saja," protes si wanita.

"Kamu mau bagaimana?" tanya Albert.

"Nggak kok tuan," jawab si wanita.

Masalah bayarannya semua sudah diatur oleh Gibran.

Meski telah mendapatkan pelepasannya Albert mengajak Gibran pulang karena dia ingin istirahat.

"Kenapa nggak tidur di sini saja tuan?" tanya Gibran.

"Kamu ingin Renata marah padaku? kemarin saja mulutku digosok dengan lemon gara dicium wanita di kafe tempo itu," jawab Albert.

"Anda menginginkan nona Renata menggosok mulut anda dengan lemon?" tanya Gibran dengan sedikit mengejek.

"Apa boleh buat," jawab Albert dengan sedikit kikuk.

Sepanjang perjalanan Albert hanya diam begitu pula dengan Gibran yang hanya fokus ke jalan.

Tin

tin

Mobil telah sampai di depan rumah dengan cepat satpam segera membukakan pintu, setelah tiba di halaman rumah, Albert keluar dan berjalan menuju kamarnya.

Saat masuk kamar, Albert teringat akan Renata. Dia merebahkan dirinya sambil memeluk bantal yang biasanya digunakan Renata.

"Aku rindu kamu Renata, cepatlah kembali," kata Albert.