Istri kedua sang CEO
sebuah mall terkenal di Jakarta. Mencoba bersikap harmonis di depan khalayak umum agar kisah rumah
merekam mereka diam-diam. Ia paham, sebagai publik figur sudah menjadi resiko jika ranah pribadin
tu?" Kaivan melirik Sarah dan me
k medi
" acuh
adi bahan g
sebuah toko ternama. Sarah mengikutinya dari belakang. Tangannya menarik satu jas
g warna i
banya. Hanya dalam dua detik ia
mu tidak b
hu apa yang ka
rah selalu terbaik di matanya. Tujuh tahun berumah t
mau kemana?"
am di resto bia
ituju adalah resto kesayangan mereka sejak tujuh tahun yang lalu. Res
nyak war
saja ja
mpati. Mereka juga memesan makanan favorit sambil bercengkrama. Sarah me
ta mas Kaivan masih sayang sama
amu tidak m
ik kalau kam
n sinis di ujung bibirnya. Ia tak pe
nannya. Aku harus je
*
nya. Cucu yang selama tujuh tahun didambakan olehnya dan kelak akan menjadi pewaris utama dari
Kaivan saat pertemuan keluarga pertama kali. Gadis itu sangat cantik dan lemb
ini yang terjadi di dalam k
nya Andira yang dibalas dengan ang
illah seh
lan berap
ni masuk
ani. "Semoga lahir dalam keadaan sehat. Kalau Sar
arah ba
nya. Mama tahu
. Wajahnya terlihat bahagia saat melihat Hani sedang duduk bersama dengan ibunya sambil bercerita banyak tentang keham
erkejut dengan kehadiran
ada yang asi
nyak tentang ke
ang. Mata sang ibu melirik ke atas, ada Sarah yan
lama-lama,"
ra yang menjawab. Ia tak suka melihat Sarah seenaknya
mang tak menyukainya sejak pernikahan ia dan Kaivan.
h bi
engan Mas Kaivan," sah
jalan pul
uk Sarah agar jangan menjawab ucapan ibunya. Sa
g," jawab Kaivan mene
hatan ya. Kalau butuh teman, datang ke rumah ma
um menganggu
*
nya diam saja tak membanta
l saat Kaivan terus saja mengungkit perihal kemarahan ibunya saat di ruma
an Mama? Selalu saja aku yang salah di
amu itu bermasalah. Ap
Mas." Sarah menunjuk dad
berhasil ditepis olehnya. Seketika tubuh Sarah
aku, lihat apa yang aka
aku? Silakan, a
ta itu memberontak. Tangannya ditekan kuat-kuat hingga tak bi
t tangan Sarah. Secepat kilat ia menarik dasi yang ia
a kamu,
h habis k
erengah-engah. Tangannya merambat naik ke p
ep
u marah. Cukup diam dan biarkan ak
akiti hati
an. Lalu ia berbisik di telinganya. "Kamu kira, kam
arah dan meninggalkan s
iti tapi kamu tidak ingi
nya sembarangan. Cukup sudah ancaman yang ia berikan pada is
teriak Sarah diiringi air mata yang keluar dari pipinya. Kai
akan membalas s