icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Aku Menjadi Selir!?

Bab 7 Penyerangan

Jumlah Kata:1022    |    Dirilis Pada: 11/07/2022

ggungku rasanya begitu pegal tapi aku menahan diri untuk tidak mengeluh. Di sini, situasiku bukanlah yang terburuk. Bisa kulihat t

nggi dengan rambut berwarna hitam pekat juga mata hijau lembaut. Dia masih memakai

itive jika ini adalah medan perang. Tetap saja, sebagai manusia modern abad ke-22, tak bisa de

g Mu

a hijau lembut itu. Hm, kenapa aku tidak asing? Mungkinkah dia t

arusnya aku menemui sanga Jenderal namun kata orang-orang, untuk masalah logistic sebaiknya diskuisakan

penasaran orang seperti apa dia. sampai-sampai meremehkan

o Damaresh Grandia. Kom

Jika dia Alardo Grandia berarti dia merupakan mus

igadang-gadang akan meneruskan tahkta. Dia bahkan sudah mendapatkan pendidikan sebagai penurus kekaisaran-bukan Grand Duke.

, Yang

untuk tenang. Karena Alardo adalah karakter favoritku setelah Elazar. Rasanya mau

menukar beberapa rempah dan j

ung. Bagaimanapun kesadaranku rasanya baru saja

n kami yang sakit. Sementara pers

ia, saya

rnyata semudah ini. kekhawa

nipun juga tengah mengalami krisis. Kami t

al tadi sudah dengan lantang bersenang-senang karena gelaga

ika prajurit dan pelayan itu pulih, aku pasti

ti. Tapi say

egitu kekeh untuk menolak. "Kenapa? Bukankah

amun saya tidak bisa percaya begitu s

iasa kulihat dari bangsawan kelas atas. Ah, bagaimana aku lupa bahwa Alardo ada

kaisar." Rahangnya mengeras. Kuncian mata tajamnya menghujam namun aku sama sekali tidak takut. Ba

udah hancur. Katakter favorit nomor dua sudah kuhapus secara permanen da

aran saya, maka saya berhak menarik kembali tentara ya

nama kaisar juga para prajurit. Sekalipun harga diriku terluka tapi

n akupun telah melakukan perjalan yang cukup jau

mengorbankan keselamatan dan kesehate

ra." Aku melebarkan senyum. Ternyata dia pintar juga. "Meskipun saya tau jika para tentara itu adalah hak kami tapi

a

dengan pengemis begitu? sialan! Lelaki itu benar-benar

rinya kembali. melayangkan kesinisan sekaligus permusuhan. Mulai det

esisku. Mengangsurkan tangan k

unkung oleh zirah besi menyambut tangaku. Hawa dingin berdesir da

embantu kami di medan

gan. Aku menatap nyalang padanya. "T

ekspresi melihatku. Entah ekspresi macam apa yang terpasang saat ini. Keny

ka untuk menyiapkan satu karung rempah dan obat-obatan untuk Yang Mul

k jauh dari sini. Tak berpamitan pada komandan atau orang-orang di sini. cukup. Aku tak mau melihat mata merend

, senang be

bik sengit. "Ya. kembalilah. Tak us

guk-angguk dan memas

!" Seseorang melapor dengan panik. Beberapa detik

a. Ini kan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka