BONE
umen semakin menggunung. Membosankan. Ini sudah dua minggu sejak kepu
an malas. Pemandangan Johnson sibuk
makan
id
restoran seperti biasa. Kamu---
ekerjaan
h John
rlalu memberikan harapan yang salah pada Adelin, seharusnya sejak awal ia tidak lakukan tindakan a
katakan permintaa
hindari selama dua minggu
buk, kamu bisa katakan
ak akan men
asanmu, Maxel
dengan perasaan kesal, kalau begini Adelin bisa
gi d
iputar ke arah belakang, jendela besar di belakangny
a mengenal keluarga masing-masing sehingga terkadang ada perjodohan
nangan air dan berulangkali terlihat mulutnya komat kamit bak menyebutkan mantera, membuatnya geli. Johnson segera bangkit, men
os
adwal hari ini,
dirinya begitu keluar dari gedung kantor. Suara berisik terdengar akrab di telinga. Langkahnya tidak terlalu cepat, mata
salahku! kamu
kencang di sudut taman, sedikit tersembunyi dari pandangan o
lang? kataka
alui ponselnya. Tidak mau terkesan menguping, Johnson cepat membeli makanan atau
tirus, bibirnya mungil dengan sedikit polesan lipstik berwarna peach, badannya kurus ditutupi jaket berwarna
h ada orang
nan dan minuman yang dibelinya. Perempuan di sampingnya se
--- baik-
ku
buat Johnson terkejut, berbe
s menangis perut pa
t terkejut sekali lagi. Matanya berwarna
ibumu berk
I
makan? apakah kamu
rapat, makan juga tidak
ku
buang makanan. Aku rasa, kamu l
akah aku
ini bebas. Kam
kang ta
ksu
tor
ian
ning
uan disampingnya meraih makanan milik Johnson, "Ini sangat banya
a nam
um
r matanya jatuh lagi membuat John
h lama tidak maka
pilihan yang tepat saat ini. Gelas minuman digeser
ima
siapa? maaf, aku
il aku
h di daerah sini juga? ak
uduk sementara waktu. Apakah kamu su
terima
me yang juga berdiri, ditangannya s
alu ada jalan keluarnya. Aku ha
padanya. Johnson memasukan kedua tangan ke balik saku jaketnya, "Jangan banyak be
n yang fenomenal di hari sibuk. Namun, perlahan-lahan memu
nson
aan senang di dampingi Maxel yang berteriak-teriak mengingatkan
r
t Adelin supaya tidak terjadi benc
yang seperti ini bisa menc
disini? aku dan Maxel baru
ikin menambah kekesalan hatinya. Sungguh berat. Johnson
nak? mengapa jalan kak
rkir di gedung, Johnson sebaiknya kamu pikirk
O
rja disini, untuk apa ka
g bersama kalian. Aku tidak mau
a, Johnson meliriknya berikan peringatan. Tepat di s
nya pulang. Aku bany
enemanimu. Aku bisa ko
eli
emu, apakah kamu tidak merindukan? bagaimana s
kedip-kedip, Maxel menghela nafas. Betapa tidak mu
, usulan Ad
a..., ma
sepuluh, benar-benar teman macam apa ini,
ada r
harus menjaga
ar. Untuk apa dijaga la
buku da
ib
ohnson d
Adelin. Maxel mencelos melihat Adelin secepat kilat mengejar, "Adelin, sampai kapan kamu me