Phoenix Beracun
ahan antara Pangeran Zhang dan Gadis itu!" Dalam benak Permaisuri Xia Li. Wajahnya terlihat amat tidak senang. Kemudian, Permaisuri Xia Li mulai menatap Wajah Raja Anming. "Raja, mengapa Kaisar mengi
akah hal ini pantas untuk kau pertanyaan?! Meskipun aku membenci Ibu Shulin, akan tetapi ini adalah perintah dari Kaisa
ertanya kepada Shulin sendiri, apakah dia berminat untuk menyetujui lamaran dari Pangeran Zhang jiangwu, at
k akan memiliki muka dihadapan Kaisar, pernikahan ini harus tetap berlangsung, meskipun aku tak ingin melihat Anak itu bahagia! Namun, semoga saja dia tidak seperti Ibunya yang
nya dahulu aku juga menyingkirkan Gadis bodoh itu! Sekarang apa yang bisa aku lakukan?!"
u. "Shulin, aku percaya Ibumu bukanlah Wanita jahat, yang selalu diperbincangkan oleh semua orang! Karena, ketika aku melihat kelembu
lan untuk dapat menghampiri Lemari pakaian yang tidak berada jauh dari dirinya. Shulin membuka Pintu Lemari dengan perlahan, lalu meletakkan Jubah merah milik Ibunya dengan hati-hati. Kemudian, Shulin m
ana tidak, ketika saya ingin membawakan makanan, Anda sudah tidak berada didalam Istana." Ucap, Zofan ya
tanpa menjawab ucapan yang diberikan oleh Zofan kepada dirinya. Namun, tidak lama kemudian. Shulin membuka Mulutnya sambil terus memp
emaksa untuk masuk ke dalam Kamar, saya dengan sigap menahannya, meskipun mulanya dia enggak untuk pergi. Namun pada akhirnya Permaisuri Xia Li sendirilah yang memerintahkan Putri kedua untuk meni
ihat panik ataupun bingung, "Kau tidak perlu merisaukan diriku, Zofan. Tenanglah dia bukanlah Musuh yan
ahnya tepat dibelakang Zofan. "Hm... Mari biar aku lihat, seberapa besar rasa bencimu terhadap dirik
p.
p.
rhatikan ke arah luar Kamar, dia tampak penasaran siapa gerangan yang datang menemui Putri Shulin,
rbicara dia terdengar sangat gugup. Shulin terus memperhatikan Pintu yang terbuka itu, lalu.... "Salam Putri Shulin," tampak sa
enang, "Huft." Zofan membuang napas lega ketika tengah melihat s
nya kepada Penjaga itu, sambil terus
dapat membawa Anda bertemu dengannya, segera."
pak sedikit gugup ketika Shulin mengamatinya dengan begitu tajam. Kemudian, Shulin membuka Mulutnya dengan perlahan, "B
tak ingin berlama-lama lagi ditempat itu, dia kemudian mem
h Zofan, "Tetaplah disini, Zofan. Aku yang akan menemui Raja didalam Ruangannya." Ucap, Shulin yang segera
lkan Zofan, Pelayanan kecil itu kembali mengangkat Kepalanya, "Apa yang sebenarnya diinginkan oleh Raja, terhadap Putri? Semoga a