Terpaksa Menikahi {Elia & Abraham}
ut Elia. Mereka ingin menikmati hari l
siap?" ta
ong," uc
gkat sekara
a o
epanjang perjalanan mereka bercanda dan me
a dan Karina masuk ke dalam. Mereka langsung menuju ke penjual tiket. Mereka ingi
sukaan mereka yaitu jagung keju. Walaupun tinggal di luar Negeri t
Kamu kan pintar melukis," tanya Karina
diri, tapi aku tidak memiliki modal jadi aku
i wanita yang sukses. Dan aku akan menemani kamu sam
ya menetes begitu saja, dia benar-benar beru
Elia yang ceria dan memiliki sen
rima kasih," ucap E
u mati!" Karina merasa sesak kare
" ucap Elia se
belum menikah lag
ipada mengomel terus. Setelah in
ita cari yang
lia pun tertawa ketika mengingat dirinya j
tu minggu lagi jadi mereka harus berhemat. Walaupun Elia selalu mendapatkan u
skon, kita masuk ke toko seb
uk
iskon, tapi belum juga sampai, Elia dan Karina tidak sengaj
Nenek itu sedang kes
ana?" Karina merasa kasihan dengan Ne
hampiri wan
napa?" ta
pertinya jantung Oma kum
us bagaimana?" tanya Ka
saja, aku yang akan mema
an nenek itu, sedangkan Elia memapahnya. Mereka
aja. Biar aku yang nai
, kita naik taksi dan ja
awa nenek itu ke rumah sakit te
*
Dok?" ujar Elia begitu melihat
annya menjawab pertanyaan Elia
wab apa, Elia mengiyakan s
aya cucun
i sebelah Elia mendadak kaget
na sembari menyi
Elia melot
hanya diam mematu
ucap Karina kepada Dokter sembari memasa
eran melihat ting
perabotan main tarik aja!" Seru Elia b
ila! Atau benar-b
, baik-baik saja, dan imut!" ujar Eli
di cucu nenek itu, ha!
r ken
operasi atau gimana dan kamu suruh bayar bagaimana? Apa kamu punya uang? Tahu send
rnya juga kawannya yang gila it
t perkataanku kepada dokt
di mana tadi nenek yang ditolongnya di
hat masih di
i, saya adalah teman dari c
ang serius di dalam diri nenek. Jantungnya sudah lemah. Sepertinya sudah
ngar denga
batnya, setelah itu kalian boleh pulang. Hanya saja saya sa
Elia sembari mengan
di sana ternyata obat itu sudah ditebus oleh seseorang. Entah siapa. Lalu dia
ar ruangan dengan dipapah oleh seorang pria setengah
aja," tanya Elia begitu n
erkejut, kemudian berkata, "Anda siapa
etika Elia mulai emosi, t
kemari. Jadi harusnya kau berterima kasih bukan malah berkata se
tika berubah wajahnya. Ia sad
udah menolong Nyonya Samantha." Lelaki itu meny
pun menyambut ulu
Yang penting nenek seh
sekali dengan kamu, kalau tidak ada kamu mungki
arina," ujar Elia dengan m
Elia dan Karina untuk berlibur dan berbelanja pupuslah sudah. Hari sudah beranjak