CALON TUNANGAN PALSU
lah lokasi, Aydan akhirnya mengajak Azzura u
kamu siap-siap aja duluan, takutnya ada baran
Bapak tadi yang turun sambil bawa banyak barang-barang, udah Bapak beresin urusan sama
ang jaga lokasinya." Aydan melambaikan tangan ke arah Azzura, menyuruhnya untuk menu
i dalam mobil. Setelah beberapa saat mengecek, sebuah dering ponsel membuat Azzura celingukan mencari arah sumber suara. S
berpendar di layar ponsel yang sedang dia pegang.
h-engah. Sambil menyodorkan telepon seluler yang kini
kamu ya?" Aydan meraih te
ditelpon balik ya, Pak, sepertinya penting. Soalnya sudah dari
siap-siap aja buat pulang." Aydan memberi instruksi dengan gera
as aja, aku doain kalian berdua putus! Hmm, bi
tertinggal, Azzura langsung menunggu Aydan di dekat mobil. Semua bara
menghampiri Azzura. "Gimana? Udah beres kan
cek ke semua tempat sampai dua kali cek. Saya juga udah pakai mata batin saya
bsurd asisten pribadinya itu, dia sudah ha
ta cari makan siang dulu sebelum lanjut jal
nya aja ..." jawab Azzura dengan wajah polo
ra. "Ra ... kayaknya dalam beberapa minggu ke depan saya harus pulang ke kampung ha
telepon selulernya, buru-buru menekan tombol pause. "E
Saya mau pulang ke kampung halaman! Bukan mau undangan,
Memangnya kampung hala
dan menghela nafasnya sambil tetap fokus mengarahkan kemud
ya kerja sama kampung halaman Pak Ay
an, masak iya kamu nggak tahu hal mendasar seperti kampung halam
oal kerjaan dan hal-hal terkait masalah kantor dan kerjaan punya Bap
uatnya menghela nafas berulang kali. "Iya deh iya, kamu ben
hu kok, kampung halaman Pak Aydan. Kan beberapa teman-teman di kantor sering gosipin soal Bapak ... lagipula saya k
aya kira kamu beneran nggak tahu ..
ran banget Pak ..." Azzura
gosipnya apa?" Ayd
i pulang ke kampung halaman
dan penasaran dengan kalimat Azzura yang menggantung.
*