PELAKOR SEWAAN
it tolong," ujar Ruminah b
sangka seorang lelaki yang dulu menjadi
karena dari dulu tida
nggal, sudah tidak ada lagi penghal
ak
nah, didobrak ol
wa dia keluar dari sini," re
ditinggal mati istrinya. Di mana almarh
lagi dan mempunyai dua ora
rik tangan lelaki i
dari sini!"
engatur hidupku," sah
ampai dia tak bisa berdiri lagi, dan dis
hampir saja harga dirinya dir
apa, Ruminah
tidak, mungkin aku sudah kehilangan kehormatan yang
intunya janga sampai ada orang gila se
ada di sini rumah kamu ja
tu tepat di depanmu," sahut A
ya suami kamu, maaf baru dapat kabar soalnya aku d
dah mengikhlaskan kepergi
dong sekarang
enapa?" tanya
h yang semakin cantik saja. Padahal dulu, terak
bentak
tadi kamu bila
an melamun,"
nomer handphone
ngsung menulis nomer teleponnya
uat apa?" ta
langsung aja telepon aku, ini
it untuk pulang. Ruminah membukakan pintu untukny
melihat Alex dari d
dulu bay,"
sahut R
andangannya seolah tak bisa
a di depan rumah, telinganya l
sin dong Mah," uj
lihat janda cantik dikit aja l
an ipar aku ya udah m
gsung menutup pintu rapat-rapat. Takutnya, nanti s
mengambil sapu. Dia menyapu halaman rumahn
uar dari rumahnya, lang
istriku udah gak cantik jam seg
sedang memandanginya, dia
et hari ini," ujar Rumi
enghampiri Rumi
telepon kok gak dia
skan rumah sampai tidak sempat m
gak aku main ke sini?" t
au ngapain, Mas
ai ketahuan istriku ya nant
," sahut
t kerja dulu,
n Ruminah yang masih memegang sapunya
ya, hari ini dia hendak pergi ke pasar
punya uang. Mau atau tidak, dia har
up Ruminah, yaitu anaknya. Mereka semua sudah be
memiliki banyak anak, karena ada y
g kara semenjak kepergian suaminya. Anaknya suda
a, yang masih mau memberinya uang
mah tetangganya untuk m
tok,
mbukakan pin
tetangga Ruminah yang te
nya sepuluh ribu saja untuk m
u kenapa malah pinjam ua
yang pulang Mbak
enapa malah minta ke saya?" t
ini!" bentak Lastr
anya bisa menangis meratap
kecukupan tapi b
rtekan namun serba kekurangan,
ngsung masuk ke dalam rumah. Ketika dia he
rnyata itu adalah Sup
ngapain di sini?
h uang?" t
i tadi bahkan sepeser uang saj
kamu tapi dengan satu
s?" tany
in akan saya bayar kamu be
ejut mendeng
h mengambil keputusan aga
i ini kalaupun menerima, kehormatan yang
ingung untuk men
tanya Su
ng, takut salah lan
it tolong," ujar Ruminah b
sangka seorang lelaki yang dulu menjadi
karena dari dulu tida
nggal, sudah tidak ada lagi penghal
ak
nah, didobrak ol
wa dia keluar dari sini," re
ditinggal mati istrinya. Di mana almarh
lagi dan mempunyai dua ora
rik tangan lelaki i
dari sini!"
engatur hidupku," sah
ampai dia tak bisa berdiri lagi, dan dis
hampir saja harga dirinya dir
apa, Ruminah
tidak, mungkin aku sudah kehilangan kehormatan yang
intunya janga sampai ada orang gila se
ada di sini rumah kamu ja
tu tepat di depanmu," sahut A
ya suami kamu, maaf baru dapat kabar soalnya aku d
dah mengikhlaskan kepergi
dong sekarang
enapa?" tanya
h yang semakin cantik saja. Padahal dulu, terak
bentak
tadi kamu bila
an melamun,"
nomer handphone
ngsung menulis nomer teleponnya
uat apa?" ta
langsung aja telepon aku, ini
it untuk pulang. Ruminah membukakan pintu untukny
melihat Alex dari d
dulu bay,"
sahut R
andangannya seolah tak bisa
a di depan rumah, telinganya l
sin dong Mah," uj
lihat janda cantik dikit aja l
an ipar aku ya udah m
gsung menutup pintu rapat-rapat. Takutnya, nanti s
mengambil sapu. Dia menyapu halaman rumahn
uar dari rumahnya, lang
istriku udah gak cantik jam seg
sedang memandanginya, dia
et hari ini," ujar Rumi
enghampiri Rumi
telepon kok gak dia
skan rumah sampai tidak sempat m
gak aku main ke sini?" t
au ngapain, Mas
ai ketahuan istriku ya nant
," sahut
t kerja dulu,
n Ruminah yang masih memegang sapunya
ya, hari ini dia hendak pergi ke pasar
punya uang. Mau atau tidak, dia har
up Ruminah, yaitu anaknya. Mereka semua sudah be
memiliki banyak anak, karena ada y
g kara semenjak kepergian suaminya. Anaknya suda
a, yang masih mau memberinya uang
mah tetangganya untuk m
tok,
mbukakan pin
tetangga Ruminah yang te
nya sepuluh ribu saja untuk m
u kenapa malah pinjam ua
yang pulang Mbak
enapa malah minta ke saya?" t
ini!" bentak Lastr
anya bisa menangis meratap
kecukupan tapi b
rtekan namun serba kekurangan,
ngsung masuk ke dalam rumah. Ketika dia he
rnyata itu adalah Sup
ngapain di sini?
h uang?" t
i tadi bahkan sepeser uang saj
kamu tapi dengan satu
s?" tany
in akan saya bayar kamu be
ejut mendeng
h mengambil keputusan aga
i ini kalaupun menerima, kehormatan yang
ingung untuk men
tanya Su
ia tahu semua ini salah. Tapi, jika dia tolak siapa yang akan mencarikan naf
mbung