Kekayaan Besar: Aku Adalah Seorang Miliarder
langsung mengaba
ampak sepele dibandingka
r tanpa mengubah ekspresi wajahnya, kel
ngenai hal lainnya, aku t
Christanto yang tersenyum l
tak asing dan Rektor Christ
ebutkan tadi? Siswa yang tidak bisa m
u tidak, bagaimana mungkin seorang anak dari bos besar deng
ang masalah beasiswa Anda. Saya rasa itu bukan mas
an tidak bertindak sewenang-wenang. Perilaku ini akan mendorong...
Christanto jelas tidak
sitas. Dia tidak akan membiarkan dan menutup s
kartu berlian hitam di tangannya, sehingga beasiswa itu sudah tidak penting lagi baginya. Dia m
." Rektor Christanto terus mene
n dan berkata, "Kamu pergi saja dulu. Aku akan membah
memenuhi semua persyaratan
agar Pak Rektor tidak membuat keputusan yang s
hati Rektor Christanto yang senang menjadi terganggu.
dosenku, Pak Suratman telah mengajariku banyak hal. Kur
erterima kasih pada pihak kampus atas subsidi dan beasiswa bagi
pannya, untuk seorang dosen yang begitu mematuhi pr
ar di kampus juga tidak masalah." Karena tuan muda kaya ini telah membuka mulut, Rektor Ch
il yang sederhana." Raivan langsung berbicara tanpa bertele-tele, "K
akan berada di kantor rektor, tapi u
Perkumpulan Mahasiswa menggunakan kekuasaan mereka untuk menindas orang lain. Aku yakin Rekto
suara itu membuat tatapan Pak Suratman menjadi dingin. D
erjadi, aku sendiri yang akan mengeluarkannya dari kampus!" Pak
lagi, aku berharap pihak kampus bisa menole
Hotel Scarton, jadi tidak b
!" kata Pak Surat
kesal seperti berkata, "Sebenarnya
bisa menebak jaw
akit parah dan terbaring di rumah sakit dengan biaya tinggi. Se
kontrol sekolah yang longgar dan perlakuan khusus, anak
rang yang tidak mematuhi peraturan kampus
ng dari 20 miliar ini untuk membayar
anto langsung menyetu
ang menyulitkanku?" Wajah Pak Suratman mem