"Jadwal Anda hari ini diakhiri pertemuan dengan salah satu investor di restoran." Jelas Karan melirik sekilas reaksi Sang Bos yang hanya diam dengan tatapan lurus pada map di atas meja.

'Suasana hati Tuan Arthur beberapa hari ini hampir mirip dengan Vio saat datang bulan,' batin Karan, menundukkan kepala tanpa berniat menegur. Jika benar dugaannya, maka dia tidak boleh mengusik Bosnya itu.

Karena Vio-adiknya, saat datang bulan selalu marah-marah tanpa sebab. Bahkan saat Karan hanya berjalan pun selalu menjadi pemicu kemarahan adiknya saat gadis itu kedatangan tamu bulanan.

Sedang Arthur hanya diam di kursi kebesarannya. Ia masih mendengar jelas ucapan sekretarisnya itu, tetapi entah kenapa hatinya tidak tenang dari tadi. Seolah ada hal penting yang dicuri darinya.

"Karan."

"Ya, Tuan." Sahut Karan cepat.

"Apa tidak ada sesuatu yang aneh hari ini? Di perusahaan." Tanya Arthur tanpa mengalihkan pandangan ke lawan bicaranya. Ia tetap diam menatap map di atas meja.

Kening Karan mengerut. Mencoba mengingat hal aneh yang mungkin terjadi siang ini atau pagi tadi.