Wanita Berselimut Dendam
ah payah, ia kemudian bangkit saa
rahat," teriak Selly saat melihat Alenta akan mencabut infusannya kembali.
emui ibuku," jawab
"Alden sedang mencarinya, kau jangan khawatir.
perkataannya, ia hanya bisa menangis tanpa bisa
. Ia menepuk pundak Alenta pelan, membia
emua akan baik-baik saja, jangan khaw
arap bahwa ucapan Selly ada benar
*
th dengan tergesa. Ia menghampiri loket pen
lalu. Dia mengalami shock saat mendengar kematian putrinya, jantun
Meninggal? Tapi bukankah dia aka
an tidak ada lagi yang membiayai operasinya ja
ngannya, merasa marah dengan hukum yang berlaku di negara ini. Bagaimana mungki
asar, "Dimana ibu itu dikuburkan?" Tanya Alden
atapan curiga, "Anda siapa? Kenapa
ir keras lalu berkata, "Saya saudara jauh dari Ibu Helenna. Saya
aan Alden. Namun, ia tetap melihat beberapa be
n di pemakaman
erimakasih pada pegawai itu. Ia bergega
engan curiga. Ia mengambil ponsel di saku b
bertanya tentang Almarhum Ibu Helenna. Dia
kasih informa
h merupakan rumah sakit yang dikepalai oleh Lauren, ora
*
t. Keningnya berkerut dalam, mencoba mempersiapkan kata-kata yang pas agar Alenta tidak terlalu sho
" Teriak Selly d
an masuk ke
it saat melihat keb
ar kabar ibuku?" tan
Alenta dengan tatapan bingung. Apa yang h
Alenta dengan keras karena A
pi ibumu sudah meningg
. Bulir air mata kembali memenuhi kelopak matanya. Ra
hingga kuku jarinya memutih. Seluruh hidupnya kini hancur sudah, tidak ada yang tersisa lagberita kematianmu," jelas Al
Selama beberapa menit, suara tangisan Alenta memenu
idak akan suka jika kau terus terpuruk. K
, Alenta," t
den benar, tangisannya tidak akan mer
uburkan, Alden?
an umum terdekat
enemuinya, aku harus meminta maaf pa
Selly paham dengan maksud tatapan Alden lalu berkata dengan nada
ya, ia membantu Alenta untu
" perintah Selly. Alden dan Alenta menuruti
*
t. Alden melirik busana pasien rumah sakit ya
nti bajumu terlebi
uah topi disana. "Pakai ini, kau harus menye
engan cepat. Setelah itu, mobil keluar dar
*
berbadan besar disana. Para pria itu menerobos masuk ke ruangan di sebelahnya denga
ik. Ia menyembunyikan segala peralatan rumah sakit aga
leh salah seorang pria. Selly menggigit bibirnya saat mendengar langkah pria itu masuk ke dalam ruangan tempat ia berada. Selly membekap mulutnya agar tidak bersuar
siapapun disini," salah seorang rekanny
kembali saat mendengar ucapa
mereka ketahuan. Ia keluar dari balik pintu lalu mengintip kepergian mereka dari jendela. Setelah dirasa am
a mer
ncari seorang pria mud
Ia segera mengeluarkan ponsel di saku jasny
*
ra Ibunya dengan ha
u. Ia duduk disamping pusara lalu memeluk nisan itu erat-erat. Ia menyesal tidak men
kan ruang pada Alenta. Ponselnya kemudian bergetar di dalam saku celananya. Alden mengambil p
esar mencari sesuatu disini