icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Secret Reunion

Bab 5 Tambahan Bimbingan

Jumlah Kata:1055    |    Dirilis Pada: 11/02/2022

epada Bu Ester seolah tidak ada yang t

r dari pintu untuk member

kursi. "Mulai hari ini, kamu akan mendapatka

asi ini dengan wajah y

" Bu Ester meneruskan. "Kamu punya kecerdasan akademik yang lumayan, j

jauh lebih baik jika sekolah memutuskan untuk langsung mengeluarkannya saj

Kaluna, itu

main ponsel di depan kelas ketika seharusnya dia sudah pu

enjawab dan tetap asy

unggu selama beberapa saat. "Rencananya aku mau dik

tika terta

mentar cowok itu. "Sekonyol-konyolnya,

a men

n." Dia memasukkan ponselnya ke saku. "Aku kan b

engumpa

ngkin karena kamu sengaja menggunakan tu

Yohan dengan

tengah kesal. Pikirannya sempat melayang sejenak

Pak Stefan." Yohan menjelaskan. "Wali kelas kamu itu masih muda, bahkan mungkin dia

luna yang

ah di sini lebih lama lagi." Dia mencibir.

Kaluna dengan so

hut Yohan mengingatkan. "seben

na dengan nada tidak peduli. "Yang jelas pendi

ar ucapan yang dilonta

menangis mendengar omongan kamu tadi." Co

u mereka menangis di balik makam mere

anya Yohan, wajah tengilnya terkejut

n kepala tanpa berminat untuk membagi b

" tegur Bayu, salah satu sahabat Yohan. "Jangan lupa, k

ipat kedua tangannya di dada. "Luna itu pengecualian, karena di

r sekarang ini. Sementara Bayu hanya mendengus mendapati

*

yang dipegang Estefan. Padahal hampir semua murid tidak ada yang

ngkan materi di depan kelas. "Kalau sudah, silakan buka buku kalian

s kecuali Kaluna yang memejamka

bali di kursi. Dia tampak belum menyadari bahwa ada seorang anak ke

u ketika satu per satu muridnya m

saya?" tanya Estefan kepada teman

"Saya tidak berani membangunkannya, Bapak tahu

au seluruh muridnya untuk pergi makan di kantin d

tangan dan mengerjabkan mata. Seraut wajah paling r

r siangnya

m?

ampai dia tersadar bahwa Estefan sedang dud

lirih. Kepalanya oleng ke sana kemari untuk mengamati suasana

dari kursinya se

let," perintah Estefan dingin. "setela

a lebar saat mendengar perintah y

lu di kantin?" tanya Kaluna

ya Estefan sambil menatap ta

erjalan pergi dari hadapan Estefan yang ge

n. Bukan karena dia takut dengan kemarahan Estefan, tapi leb

etika Kaluna datang meng

t Kaluna tanpa

lajaran saya," tegas Estefan sambil memandang Kaluna yang wa

ngangkat

gan wajah tanpa dosa. "Saya seringnya bo

ng kamu lakukan itu adalah sebuah prestasi

nggelengk

amanya juga orang meng

Kaluna lontarkan. Alih-alih meminta maaf, cewe

jar Estefan dengan nada tegas. "Bimbingan kamu akan

an yang tiga kali seminggu saja belum selesai saya jal

san," pungkas

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka