icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pelaminan Tanpa Mempelai

Bab 7 Permainan Semata

Jumlah Kata:943    |    Dirilis Pada: 05/02/2022

ap untuk memulai usahanya. Sebuah pesan masuk ke ponselnya, Raka meletakkan rokok di atas asbak dan dengan mata alis berkedut membaca isi pesan itu. kembali diambilnya punting rokok yang tersisa

sejak pukul delapan malam, hingga pukul empat pagi. Jika ada yang m

H

u

Kamu di sini bukan Tuan Putri, kenapa tidur tidak bangun-bangun? Apa kamu mau mati saja?" sinis Raka pada Siwi yang kini tengah berusaha menahan sakit di dadanya

mparkan ponsel lain pada istrinya. Siwi yang sudah sepekan bermuram durja, tiba-tiba saja menghan

suara bergetar. Raka tertawa mengejek. Lelaki itu naik ke atas ranjang, lalu dengan pelan meng

wi memekik

mu akan menerima pembalasan dariku. Papaku dipenjara karena impoten, maka aku aka

i dengan kasar. Hingga hampir s

pertolongan, maka video panas kita seminggu ini akan ditonton banyak orang." Siwi tentu saja ketakutan dengan anc

dan suaranya agar tidak pecah. Sapaan lelaki paruh baya yang sanga

siapa

ni Siwi. Pa

di mana? Papa dan Mas Aji

..." Siwi melirik suaminya yan

hawatir ya, Siwi tidak apa-apa. Udah dul

Siwi!

u

u

jadi dua. Lelaki itu berjalan menuju jendela berteralis, lalu melemparkan patahan chip nomor ponsel ke semak-semak. Tanpa menoleh dan peduli pada Siwi, Ra

lalui sebelum menikah dengan Raka. Wanita itu tidak tahu akan sampai kapan, nasib ini membawanya selalu bersama Raka. Pria itu tak p

k ke kamar mandi. Perutnya sudah berteriak lapar minta diisi, sedangkan kedua kakinya tak sanggup untuk berjalan keluar kamar. Siwi mumutuskan kembali naik ke ranjang, lalu meringkuk kembali dengan menutupi tubuh polosnya dengan selimut. S

i akhirnya memutuskan untuk kembali memejamkan mata, sambil berdoa

us mendapat penyaluran setiap malam. "Cerah sekali wajah pacarku sehabis dari kuar kota. Sampai-sampai aku tidak ditelepon sama sekali," rajuk seorang wanita cantik yang

malu. raka hyang tak sabar dengan kerinduannya pada Rena, memutuskan berdiri, lalu meraih pinggang gadis itu dan mendaratk

merengganggkan pelukan. Satu dua anak rambut yang berserakan di kening Rena. Disi

beludru dari saku celananya. Mata rena berbinar seke

tanya Rena berpura

anak-anakku," bisik Raka seraya memaka

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka