Broken Heart
r dengan teman kuliah ku, kalian tahu! Aku hampir saja mematahkan lengannya, tapi kalian jangan khawatir, untung saja ada Indira yang menghentikanku. Tidak apa
ghapus air matanya El pun tersenyum dan berjalan menuju kamarnya. Sesampainya di sana, El segera membersihkan diri, ia tangalkan semua pakaian yang kotor akibat ulah Viona. Tak lupa dirinya melepas kacamata tebalnya, kini terlihat jelas wajah ayunya, mata
sa saja mendaftarkan diri seperti para anak konglomerat di kampusnya, akan tetapi, hal itu tak ia lakukan. El lebih suka menantang dirinya masuk ke dalam Universita
a meremehkan dirinya, salah satunya Viona yang merasa di atas awan. Sedikit beruntung El memiliki satu sahabat, yaitu Indira Soraya yang selalu siap membelanya. Indira send
ejak kedua orang tuanya masih hidup pun El sudah melakukan apapun tanpa merengek atau meminta pada orang tuanya. Seperti saat ini, waktu yang ia habiskan di rumah ia pergunakan untuk membaca buku, terkadang kebiasaanya
ubuhnya yang terasa kaku, kemudian El beranjak dari sofa menuju dapurnya. Saat ini jam baru menunjukan pukul sepuluh malam, waktu
ika dirinya berada di luar rumah atau di kampusnya. Dengan sangat cekataan, El memasak makanannya sendiri, dirinya bukan saja pintar dalam bidang ma
bunyi, Elysia tampak mengeliat, gadis itu masih berada di atas ranjangnya, masih dalam setengah tertidur, ia mengambil ponsel di atas nakas. Matanya menyipit ketika m
depan rumah lo, nich! Buruan keluar, te
a terkejut tatkala menden
ucapnya sembari berjalan menuju jendela rumahnya. Memang benar, El me
aja, buruan turun atau gw yang masuk d
a pun bergegas turun, dan tak sempat mandi, dirinya hanya membasuh wajah dan mengosok giginya saja. Pakaian tidurnya pun masih ia pakai, hanya saja El menambahkan card
bukan saja ada Indira, melainkan ada seorang pria yang sedang memperhatikan nya juga. "Udah deh enggak usah marah-marah nanti cantik ny
apa?!" bis
ing gw bilang ke lo, Kak" ucap Indira. Pria itu menyodorkan ta
Ely
alau lo enggak nyaman dengan Kakak gw kita bisa turunin dia di halte bus terdekat, kok!" canda Indira yang membuat Elysia tertawa geli. "Tega banget sih kamu In. Kamu mau di pecat jadi Adiknya?" timpal El