icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
My Funiest Husband

My Funiest Husband

Penulis: Ananda Zhia
icon

Bab 1 Belum Belah Duren

Jumlah Kata:1042    |    Dirilis Pada: 07/12/2021

ih pasti lag

er cantik, pasti anak kesehatan l

deh rahasianya s

a kagak bisa tidur neh. Hp kl

a obrolan WA grup

ihat aku yang bisa menggaet do

n nggak se

br

saja selimutku cukup tebal wala

sah iri ma gua. Rejeki ba

dengan tersenyum kecut. Huhuhu. Mereka tid

*

membuka pintu kamarku membuyarkan konsentr

buk beud nih. Minta tol

n besok dan dosennya ngiler eh kiler banget yang nggak segan-se

h, tolongin mami. Perut mami sakit

ken

bukan penyakit yang

melo

ada ya penyakit

banyak nanya. C

ter pribadi keluarga. Kan enak tinggal

ga tanganku merai

aja deh yang dokter

. Masih sempet ajah ketawa

g mau sama anak kuli

okter! Dahlah, jangan banyak ngemeng, buruan bel

terdengar suara petir padahal sedang t

mencium punggung tangan mami dan langsung naik

apasan dengan para demonstran ya

tor dan apesnya terkena

maan dengan berlarinya sekelo

pkan motorku saat kurasakan se

.kita d

Dan si*lnya motorku tak mau menyala. Sem

dengan panik. Takut ditangk

ari kerumunan sampai aku bertemu dengan

!" tampak seorang perempuan berwajah mirip Reva

in dulu," dia

up banyak di lenganku wal

tanganku ditarik gadis ber

l dokter tadi. Wah, aku senang ban

uksinya. Sementara dia sendi

ah

kan dan merawat lukamu kalau len

kilas mata dokter itu membulat. Past

a nyala. Ponsel saya mati.

nya menyalakan senter di ponsel lalu

ari motor tadi, pon

amu ikutan demo!" kata gadis itu sam

ok Mbak,

nya perlu dijahit. Tapi aku gak bawa jarum." Di

hkan lukaku, tiba-tiba

r. Ar

elukku. Duh, makasih

dan menenangkannya tiba-tiba pi

dari mobil!" Sekelompok warga

ngan dan kelu

ngobatin. Ini darahnya!" g

habis demo tadi. Ngaku saja atau saya

ian. Kalian tertangkap basah pelukan kek teletu

," kataku yang langsung mendapat

a membuyarkan lamunanku

as sofa saat kulihat gerakan mbak d

g menowel-nowel pipiku. Duh,

ur," gumam

a mencubit pipi k

nolongin kamu aku jadi punya su

an tawa. Langsung kuraih

m-macam di k

u sudah

AN di kamarku sendiri," Sahut

an bisa dimatiin

ritaan suami baru," tukasku berdiri dan bergegas

mau ke

yang langsung disambut

*

h terbit karena banyak tetangga yang mengajakku ngobrol sekalia

dapur, aku mencium bau pisang

i dan mencomot sepotong pisang

unjukkan pukul 6 pagi. Tapi Galuh belum juga terli

rasany

mbak Galuhnya lagi mens," sahutku s

aneh. Tapi tak lama ke

kan malam pertama kamu, hahahaha," Mami tertawa lepas disambut papi yang ter

e

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka