Dari Omega yang Ditolak menjadi Ratu Raja Alpha
/0/29135/coverbig.jpg?v=51587dbbed869ca2a81809028b1dbdb7&imageMogr2/format/webp)
an Upacara Ikatan Suci kami, sebuah sumpah di hadapan
a, dikirim oleh saudari angkatnya, Eva. Di dalamnya, Eva bergelung manja dalam p
a akan berbohong tentang "urusan darurat kawanan" untuk berlari menemuinya, meninggalkanku sendi
u selama dua tahun, memberikannya pada Eva sebagai hadiah. Mereka
ditya yang berjanji padanya bahwa Eva-lah yang
hkan yang bisa dibuang kapan saja dalam perm
ini. Dan aku sudah mengatur agar Upacara Ikatan Suci kami disiarkan secara globa
a
a Adiwi
anggaran terhadap ruang suci Ikatan Batin kami. Itu adalah p
pirang Eva. Eva menempel padanya, aroma tubuhnya-campuran parfum murahan beraroma bunga sintetis-melekat di kulit Raditya seperti penyakit. Di sekeliling mereka
a yang sempurna. Dan
benakku, suara serak penuh penderitaan murni. Ikatan yang telah ditenun Dewi Bulan antara Raditya d
menarik napas pelan dan mantap, menekan penderitaan itu
atan Batin, bukan kepada Raditya, tetapi ke sebuah ko
ya
yang sedingin dan setajam angin
a ikatanku dua minggu lagi. Aku ingin disiarkan. Secara global. Setia
ekuatannya yang luar biasa, otoritas Alpha
etelah upacara, kau pulang. Kau akan menghentikan permainan bo
a," kataku
ag
itu te
, dan di dalamnya, sebuah cincin batu bulan bersinar dengan cahaya lembut yang magis. Batu ini adalah simbol s
yalah kebohongan busuk. "Kau adalah takdirku, belahan jiwaku. Dewi Bulan member
ar dari dalam benakku, berter
engan sempurna mengalir di pipiku. "Ya, Raditya," bisikku, suara
ia berdiri, menarikku ke dalam pelukannya, aroma pinus dan tanahnya kini tercemar oleh parfum Eva yang memuak
ebohongan yang in
ncanakan upacara dengan semangat yang dulu akan membuat hatiku sakit k
tin. Sekilas bayangan mereka berciuman. Bisikan janji yang dia buat untuknya. Dia in
i tempat lain. Aku melihat tatapan kosong di matanya, senyum tipis yang
ini?" tanyanya, menunjuk sebu
di benaknya, begitu ceroboh dan keras hingga se
a-tiba, ponselnya sudah menempel di telinga.
m keningku
lip pendek yang jelas tentang Raditya yang menyerbu masuk ke kamarnya,
es. Dengan tenang, kuambil ponselku dan kukirim
ketika. "Wira. Siap
-jariku mantap. "Rencana ber