icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Perangkap Cinta Tuan CEO

Bab 5 Rafael Tahu

Jumlah Kata:1038    |    Dirilis Pada: 02/10/2025

seperti retakan kaca yang tak terbendung. Suara ayahnya barusan tel

yah sekarang," suara itu terdengar berat, tertekan. "Tapi

an kening, hatiny

ng aku alami sekarang?" ucapnya hampir berteriak, mem

... semuan

tegas. Tak ada keraguan bahwa dia memantau

akukan sekarang. Jika waktunya tiba... Ayah akan kembali. Dan sem

ingin memercayainya. Ingin sekali. Tapi luka itu

berseru, "Tunggu! Ayah! Benarkah Ayah menggelapkan uang perusahaan? Benarkah se

en

ada s

menaha

ih terdengar sebelum

aaf

... Tu

ntam jantungnya. Aurora menatap layar ponsel dengan gemetar. Ia mencoba menelp

nda tuju sedan

a patah, sebelum akhirnya menurunk

an orang asing yang lalu-lalang, Aurora terisak dalam diam, memeluk tasnya erat-erat seolah itu sat

*

ah, wajahnya gelap, matanya masih sembab namun dipenuhi bara. Setibanya di depan ruang

Rafael sedang ada tamu. Kau

li. Ia mendorong pintu i

AFA

bersama dua orang klien berjas

an saya. Saya akan menyelesaikan ini sebentar." Dengan cepat, dia meraih lengan Aurora dan men

darurat dan membawa gadis itu ke atap gedung. Begitu berada

kir karena aku sedikit lunak, kau bisa see

ar. Nafasnya membu

ua kekuasaan yang kamu pegang... apa sesul

nya menyipit curiga. "

berhasil mencarinya!" Aurora tidak menjawab pertan

ora kuat, tubuh gadis itu sedikit tergun

ras. "Dia menelponku pagi ini! Tapi sekarang nomornya tida

nya perlahan mengendur, lal

nomornya," k

ang tidak bis

Rafael, suaranya tajam dan tegas

dengan tangan gemetar, Aurora membuka ponselnya dan menunjukkan nomor itu. Rafael melihatnya sejena

lagi. Sekali saja kau mempermalukanku di depan orang penting, aku pasti

r dari bibirnya. Dengan amarah yang tertahan

bergerak, bibirnya bisu. Ada ribuan kata ingin ia lontarkan, namun semua terta

langkah cepat dan berat. Emosinya masih membara, namun wajahnya teta

uarkan ponsel. Jemarinya lincah menekan nomor k

ucap Rafael tegas, tanpa basa-basi lalu menyeb

kin dia berusaha menyamarkan jejak, tapi aku

suara lawan bicaranya kembali terdengar, lebi

cukup gila untuk menghubungi putrinya, d

meng

ambungan

*

rlihat jelas di wajahnya yang pucat. Meski ia berusaha menegakkan bahu dan memasang wajah seolah semuany

ng berani menegurnya atas

mbuat semua terdiam. Bukan karena matanya yang sembab, tapi karena semua orang tahu... d

ka ia menyadari bisikan-bisikan lirih

-teriak, loh... d

? Beneran b

berdiri untuk menghalanginy

mungkin orang biasa bisa seenakn

. Kayak abis ri

eka memang punya

engar, hingga tiba-tiba Rafael yang berjalan melewati ruangan mereka melirik sekilas ke

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Pertemuan2 Bab 2 Tak ada Pilihan3 Bab 3 Terdesak4 Bab 4 Dia kembali5 Bab 5 Rafael Tahu6 Bab 6 Bertengkar Lagi7 Bab 7 Rafael Pingsan8 Bab 8 Tetap sinis9 Bab 9 Mulai Berbeda10 Bab 10 Tak terduga11 Bab 11 Rasa yang Aneh12 Bab 12 Ke luar Rumah Sakit13 Bab 13 Kembali ke Kantor14 Bab 14 Terkejut15 Bab 15 Sopir Pribadi16 Bab 16 Makan Siang Bersama17 Bab 17 Tamu Jauh18 Bab 18 Salah Bicara19 Bab 19 Tragedi di Dapur20 Bab 20 Sentuhan Pertama21 Bab 21 Perasaan Lain22 Bab 22 Jejak Edgar23 Bab 23 Ke Pesta24 Bab 24 Kemeriahan Pesta25 Bab 25 Dia Milikku26 Bab 26 Sentuhan ke dua27 Bab 27 Gara-Gara Hujan28 Bab 28 Pagi yang Indah29 Bab 29 Kehangatan Pagi30 Bab 30 Pagi yang Sempurna31 Bab 31 Aurora Marah32 Bab 32 Tamu Kejutan33 Bab 33 Valery Datang34 Bab 34 Obrolan dengan Kevin35 Bab 35 Urusan Pribadi atau Bisnis36 Bab 36 Masa Lalu Rafael37 Bab 37 Pengakuan Rafael38 Bab 38 Siapa Dia39 Bab 39 Ingin Tahu40 Bab 40 Kecemburuan41 Bab 41 Makan Siang42 Bab 42 Tidak Enak Badan43 Bab 43 Aurora Pingsan44 Bab 44 Khawatir45 Bab 45 Jaga malam46 Bab 46 Dalam Pelukanmu47 Bab 47 Sarapan Bersama48 Bab 48 Setia Menemani49 Bab 49 Pulang ke Rumah50 Bab 50 Berlibur51 Bab 51 Malam Panjang52 Bab 52 Taman Bermain53 Bab 53 Ada Sesuatu54 Bab 54 Pesan dari Ayah55 Bab 55 Aurora Galau56 Bab 56 Bertemu Ayah57 Bab 57 Kena hasut 58 Bab 58 Jarak yang Ada59 Bab 59 Mulai ke Kantor60 Bab 60 Curiga61 Bab 61 Tiba-tiba saja62 Bab 62 Pergi dengan Kevin63 Bab 63 Kejujuran Kevin64 Bab 64 Diantar Pulang65 Bab 65 Rafael Kecewa66 Bab 66 Tak Bisa Marah67 Bab 67 Bujukan Valery68 Bab 68 Jebakan69 Bab 69 Mulai Beraksi70 Bab 70 Diikuti71 Bab 71 Bersama Kevin72 Bab 72 Tim proyek73 Bab 73 Dukungan Rafael74 Bab 74 Makan Malam75 Bab 75 Perhatian Rafael76 Bab 76 Makan Sushi77 Bab 77 Makan Siang yang Asyik78 Bab 78 Mogok79 Bab 79 Perjalanan Pulang80 Bab 80 Bertemu Valery