icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Memori Seorang Santri

Bab 3 Pencurian

Jumlah Kata:1109    |    Dirilis Pada: 21/11/2021

at Me

kecil, Musholla tanpa asbes yang apabila siang terasa ama

in tidak terlalu kentara malah rasa panas yang mendominas

sejak tadi kakak kelas yang berada di tengah-tengah

tidak denganku yang menahan kantuk dengan beberapa kali menjatuh

apan yang datang lebih awal dariku b

arin. Dia tidak tahu apa-apa.

at saat jam 10 malam waktu untuk tidur, kami keluar dari Musholla dilanj

e kamar." Perintah kakak ospim yang

, aku hanya diam di sana. Tidak beranjak pergi

. Ini bakalan lama." Ka

oh lalu menggeleng pelan, "Tidak u

lihat-lihat sepertinya dia menertawakanku yang terlalu bodoh diberi pilihan ti

ri tidak tahu apa yang dibahas, tetapi sedikit banyakny

berdiri dengan satu kaki dan kedua tangan yang menjewer kuping s

dak tahu siapa namanya itu bertanya dengan nada membentak, membuat yang lain

mengaku, sampai pagi ber

es yang diucapkan dengan nada pelan. Sebagian ada

alau kami datang kaki kalian turu

mar, benar-benar meninggalkan kami di halaman dengan satu

an amarah dari kakak ospim sebagian bahkan ada yang jongkok dan ada

nyuruh dud

ngerikan itu datang, sontak membuat k

wajah bengis yang mampu membuat jantungku berde

kak," jawab salah

kejujuran, di dalam kamar ustadzah ada benda yang apabila kalian berbohong mak

kamar ustadzah ada tegangan listrik yang mengalir seperti air t

tepat di depan Musholla. Mereka yang keluar dari kamar ustadzah langsung m

ku, aku tidak salah dan tidak akan ter

dif

bagi diriku sendiri. Ketika aku menginjakkan kaki masuk, aku tidak menemui adanya tegang

da ustadzah serta kakak ospim yang galak. A

kak yang berkulit putih dengan rambut piran

rasi sebelumnya, ini air keramat yang bisa langsung menditeksi kebohongan. Jadi

an di telan, ingat! kalau

e

guk dengan

ng bagai bule itu, di tangannya ada

a aku tidak tahu warna dari min

ditelan, nan

m mulutku, kedua mataku langsung dib

ya! buang airnya

ar, tatapi langkahku terhenti ketika m

kamar mandinya, t

g yang ternyata adalah kamar mandi. Aku membuang ai

rwarna biru maka

rwarna biru, aku menatap kearah semua kakak kel

rinya." Ujar mereka meng

adzah? hukuman apa ya

. "Ustadzah, ana beneran ngga

da di pondok ini, bagai

uri. Sekarang pergi ke Musholla dengan

an ke Musholla dengan kepala ter

ahan sekarang sudah menunjukkan pukul 3 pagi. Kami

mua sudah selesai di uji dengan air keramat, kami kembali kumpul di M

ngun tetapi aku dengar ketika ada yang ingin membangunkanku, kakak ospi

n tidurku sampai semua bubar dari Musholla,

telah beberapa hari di pondok ternyata air keramat itu ha

mnya lidah akan membiru, bukan

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka