icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Penjara Cinta Sang Taipan

Bab 2 Pertemuan pertama

Jumlah Kata:1218    |    Dirilis Pada: 18/11/2021

. Kini Bening sedikit bisa menghirup udara bebas karena s

i keindahan rumah megah ini. Setelah

yang beberapa hari ini telah ia tinggali. Hembusan hafas lega gadis bermata teduh itu

akan terkurung disini?" tanya

m ha

empurna di tubuhnya. Saat ini gadis itu tengah berdiri di atas balkon kamar men

dan beristirahat. Namun langkah kaki gadis itu terhenti saat netra indahnya menangkap sil

karena merasa kaget dan tak

ncul dan bagaimana ia bisa masuk? Berbagai

enyimpulkan bahwa orang yang telah lancang

a

masih tetap bergeming di tempat duduknya. Namun rasa penasaran itu mengabur saat pria itu menunjukan sesuatu di tangan kanannya. Ya, sebuah remot. Jadi pria itu yang telah menyalakan lam

Seorang pria tampan dengan rahang tegas dan memiliki tatapan setajam elang. Tatapan dingin nan m

Bening tergagap ti

mbiarkan pertanyaan yang menurutnya tidak penting itu hilang terbawa hembusan angin. Mata ta

gelas anggur merah di tangannya. Ia begitu menikmati se

itu tentang siapa dirinya. Ia bahkan terlalu larut dengan kepuasan kare

intu untuk melarikan diri. Namun semua usahanya sia-sia karena pintu sudah otomatis terkunci

ku dari siapa pun yang ing

ah dapat dipastikan bukan orang sembarangan. Namun orang yang sangat berkuasa. Kal

adaku!" Suara serak nan seksi pria itu

asing yang tidak ia ketahui namany

jangan m

angkah Arga untuk dapat meraih gadis yang

histeris. Trauma karena pernah nyaris menjadi korban peleceh

amu inginka

ang Bening lakukan. Sisi liarnya bangkit tanpa bisa dicega. Gadis polos nan menggoda it

ng akan menjadi istri mainannya. Karena tadi siang sang Mommy baru saja membe

ertemu bidadari yang akan menjadi mainan barunya selama s

ku selama setahun ke depan!" bisik Arga tepat di telinga Benin

rga membuat Bening meremang hingga

ni yang akan m

an bahwa pernikahan mereka hanya sebuah perkawinan kontrak tetapi bagi Bening pernikahan tetaplah pernika

kini mengungkung tubuh mungilnya mampu Bening rasakan. Karena unt

yang pria itu tawarkan. Namun, ketidakberdayaan melawan kekuatan pr

hidung keduanya bersentuhan. Kata-kata memuj

em

yang mendapat serangan mendadak itu pun berusaha melepaskan ciuman itu sekuat tenaga deng

ensual setelah tautan

a yang sempat terkikis dengan meraup oksigen se

ja dicecap Arga tadi. Belum pernah ia merasakan bibir semanis madu sep

Baru merasakan bibirnya saja sudah bisa membuat Arga hil

ipnotis seluruh kesadarannya. Bibirnya yang merekah merah dengan warna alami yang begitu mengg

am rahang rapuh gadis itu agar menghadap ke arahnya. Perlahan tapi pasti Arga telah berhasil

titah Arga di

kin merapat. Sebagai seorang Casanova sejati Arga tentu saja tidak kekur

ah dada Bening dengan keras hingga membuat gadis itu refleks mendesah. Kesempatan itu digunakan Arga unt

uhnya itu. Hanya air mata yang tak berhenti keluar dari sudut mata sebagai bukti betapa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Kontrak pernikahan2 Bab 2 Pertemuan pertama3 Bab 3 Mainan baru Arga4 Bab 4 Rencana sang Mommy5 Bab 5 Skandal6 Bab 6 Media7 Bab 7 Kehidupan liar Arga8 Bab 8 Kebencian Ibu9 Bab 9 Ayah tiri10 Bab 10 Mendapat pelecehan11 Bab 11 Pertolongan warga12 Bab 12 Terusir dari rumah13 Bab 13 Tertabrak mobil14 Bab 14 Malaikat penolong15 Bab 15 Jebakan Tante cantik16 Bab 16 Hotel17 Bab 17 Kesepakatan18 Bab 18 Tekad Bening19 Bab 19 Perseteruan Ayah dan anak20 Bab 20 Nasehat Raka21 Bab 21 Tuan pemaksa dan Nona sombong22 Bab 22 Kondisi sang Opah23 Bab 23 Opah vs cucu24 Bab 24 Bukan tawanan tapi calon menantu25 Bab 25 Sekolah kepribadian26 Bab 26 Business trip27 Bab 27 Table manner28 Bab 28 Kekuatan uang29 Bab 29 Mencari informasi30 Bab 30 Sawang sinawang31 Bab 31 Kehormatan yang terenggut32 Bab 32 Histeris33 Bab 33 Bertemu Tuan sepuh34 Bab 34 Papi calon mertua35 Bab 35 Sah36 Bab 36 Bukan malam pertama37 Bab 37 Kekonyolan pengantin baru38 Bab 38 Makan malam39 Bab 39 Masakan Bening40 Bab 40 Gara-gara sambal terasi41 Bab 41 Alergi debu42 Bab 42 Hukuman untuk Bening43 Bab 43 Foto usang di dalam gudang44 Bab 44 Pembalasan Arga45 Bab 45 Dua teman baru46 Bab 46 Tidak berhasrat selain Bening47 Bab 47 Tidak bisa berenang48 Bab 48 Nafas buatan49 Bab 49 Sisi lain Arga50 Bab 50 Trauma masa lalu51 Bab 51 Pergi berdua52 Bab 52 Sahabat lama53 Bab 53 Nostalgia54 Bab 54 Luka di kaki Arga55 Bab 55 Sikap manis Arga56 Bab 56 Semakin dekat57 Bab 57 Kembali ke Jakarta58 Bab 58 Ibu mertua antagonis59 Bab 59 Menjadi yang terbuang60 Bab 60 Belajar dari Opa61 Bab 61 Lingerie merah62 Bab 62 Pesta63 Bab 63 Bajingan itu adalah ! 64 Bab 64 Ingatan masa lalu65 Bab 65 Trauma dan depresi66 Bab 66 Perseteruan 2 pria 67 Bab 67 Melihat Ibu68 Bab 68 Orang tak dikenal69 Bab 69 Lapar tengah malam70 Bab 70 Obrolan tak biasa71 Bab 71 Cemburu72 Bab 72 Negosiasi73 Bab 73 Bertemu sang penguasa74 Bab 74 Sebuah persahabatan75 Bab 75 Pesan 76 Bab 76 Fakta dari Raka77 Bab 77 Kebencian Sandra78 Bab 78 Berkuda dan bermain golf79 Bab 79 Anggapan yang keliru80 Bab 80 Sebuah tamparan81 Bab 81 Kekecewaan Bening82 Bab 82 Pembelaan 83 Bab 83 Perhatian Arga84 Bab 84 Sikap aneh Tuan Jordan85 Bab 85 Pertengkaran dan keromantisan86 Bab 86 Amarah Arga87 Bab 87 Cucu perempuan88 Bab 88 Pengakuan Sari89 Bab 89 Ternyata simpanan Papi adalah 90 Bab 90 Kecewa91 Bab 91 Perubahan sikap Arga92 Bab 92 Fakta baru93 Bab 93 Sebuah kejutan94 Bab 94 Dia bukan anakku! 95 Bab 95 Hamil96 Bab 96 Gugurkan bayi itu! 97 Bab 97 Abang Adam98 Bab 98 Mengasingkan diri99 Bab 99 Perubahan sikap Tuan Jordan100 Bab 100 Pengakuan Juwita