Lima Tahun Kebohongan

t, penuh dengan tanggung jawab yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Bagaimana bisa ia mengabaikan Niko begitu lama? Bagaim

meskipun dirinya sudah sangat kuat menghadapi segala hal yang telah terjadi. Bagaimana mungkin ia bisa memu

uara penuh penyesalan. "Aku hanya... takut. Aku takut bahwa jika aku memberitahumu, kau akan

oleh dirinya sendiri. Ia terlalu sibuk dengan rencananya untuk melihat kenyataan yang ada di

. Kenapa kau memilih untuk membesarkan Niko tanpa aku?" Damon bertanya, suarany

bayang-bayangmu," jawab Aurelia, matanya penuh dengan kejujuran yang sulit dit

naknya, perasaan bersalah dan penyesalan bertarung melawan ego dan ambisi yang sudah begitu mengakar. Ia

a keraguan yang mengguncang hatinya. "Aku tidak bisa mengabaikannya

n. Aku hanya tidak ingin menghancurkan semuanya lebih jauh la

bukan hanya tentang pernikahan yang dipaksakan dan rencana yang sudah dipersiapkan dengan matang. Ini tentang

memperbaiki semuanya... apakah kamu siap menerima kenyataan

up tanpa berharap banyak darimu. Aku sudah berusaha menerima kenyataan bahwa kita mungkin ti

ia bayangkan. Mereka tidak pernah benar-benar saling mengenal. Mira adalah pilihan yang aman, pilihan yang diinginkan oleh keluarganya.

menjadi ayah yang baik untuk Niko. Aku ingin memperbaiki semuanya,

apa yang harus kita lakukan, Damon. Tapi aku tidak bisa memberimu jawaban

ah jalannya hidupnya, dan mungkin juga hubungan mereka. Namun, ada sesuatu dalam dirinya yang menuntutnya u

ngan nada penuh keyakinan. "Aku tidak bisa melanjutkan

atakan padanya?" tany

dipertimbangkan daripada hanya warisan atau rencana kita." Damon menarik napas panjang. "Aku akan berbicara dengan Mira dan

anya, kesedihan yang tidak bisa lagi disembunyikan. Damon tahu, tidak ada cara y

, "aku hanya ingin yang terbaik untuk Niko. Aku berharap kau bisa menjadi

ereka berdua-dan masa depan Niko-tergantung pada pilihan yang akan ia buat dalam beberapa har

edikit lebih lega. Keputusan ini tidak akan mudah, tapi setidaknya i

n yang lebih besar-dan berani menghadapi mas