Mami, Papi Memintamu Kembali
*
akin tidak bahagia. Jadi dia memalingkan kepala ke
ingin mengatakannya sekarang, kamu bisa melakukannya. Papi tidak akan memaksanya atau bertanya lagi. Hanya saja kamu harus berjanji
teve dan memerintahkan, "Pergi dan p
an menyerah untuk menyelidiki situasi
mobil mewah milik Barra
a tertunduk, diikuti oleh Barra. Begitu mereka memasuki pintu, suar
nya ketika dia mendengar suara di luar pintu. Dia tidak m
sayang, kamu akhirnya kembali. Sudah lama Tante tidak bisa menemukanmu. Kenapa kamu kabur dari rumah? Tante sangat khawatir. Apakah kamu baik-baik saja? Apakah kamu terlu
a sialan ini, apakah dia benar-benar tidak tahu mengapa aku kabur dari rumah? Dialah
. Itu terla
anya mer
i ini jauh lebih baik dari nenek sihir ini, tante
ng Chelsea pergi. Namun, nenek sihir itu tampaknya tela
terluka." Chelsea menyentuh tubuh Summer,
nghindarinya karena kekuatan
ak bergerak dan patuh. Biasanya Summer hanya diam saja, tapi kali ini kenapa si bis
arra masih di sini, dia akan me
dengan keras, dia mendongak
a, akui= harus menarik simpati darinya, aku harus melepaskannya
ai Tante, jangan pergi lagi, oke? Di luar sangat berbahaya ..." Ketika Chel
dari nenek sihir itu. Dia langsung mendorong tan
, Summer sayang. Summer bisa melampiaskan amarahmu pada
ng dia rasakan. Summer tak bisa menangis, dia hanya mengangkat kepalanya tinggi-tinggi. Dia tidak mengerti mengapa papinya harus membela
rgi, Barra langsung senang. Anak
il baik-baik saja, aku tidak masalah dengan sikapnya yang seperti itu, aku l
an berkata dengan suara dingin, "Aku tidak
n berkata, "Oke, aku akan datang lagi lain kali." Setelah wani
alkan rumah mewah Barra, ekspr
erani memperlakukannya
as mati
*
lain r
a aman, Tyas langsung masuk ke dalam mobil, dia menghela nafas lega. "Permasalahan ini untuk sementara diselesaikan. Tadi itu benar-benar terlalu menakutkan, aku tadi ce
erja kerasmu. Waktu makanmu juga jadi kac
annya dan berkata, "Aku baru saja membungkus semua si
ke
ampai di
. Langit dan Bumi pun tertidur di atas karpet. Binar tak tega mem
gin aku tanyakan padamu," Wanita itu memandang Binar dengan rasa ingin tahu. "Apa yang terjadi antar
*