Mami, Papi Memintamu Kembali
a Barra dengan tata
a tahu kalau Binar lah yang meneleponnya tadi.
aktunya untuk mengakui kekalahan. Tyas batuk dua kali dan berkata, "Saya tidak mengerti apa yang Anda bicarakan! Omong-om
di belakangmu
menjawab telepon?" Tyas segera menga
ada emosi dalam s
a, tapi suara tadi... dia tahu suara itu berbeda karena suara itu selalu dia ingat. Suara yang mungkin tanpa dia sad
selain wanita itu? Jelas, bukan hanya wanita ini dan putrinya saja yang makan, dan begitu
gai gantinya, dia berjalan ke arah T
adanya, namun dia berpura-pura untuk tenang. Untuk me
, ponsel di atas meja berdering. Suara yang tiba-tib
, dia menemukan bahwa
dan kemudian berkata dengan suara tenang, "Karena kamu adalah ayahnya, dia aka
kan sepatah kata pun. Baginya yang terpe
dengar suara dingin pria itu. "Ternyata Anda sangat rakus. Maka
m, "Ini urusan saya sendiri berapa banyak hidangan yang saya pesan. Selain itu, saya sudah memesan begitu b
emanmu datang?" Jelas, Barra tidak per
kata, "Saya punya janji dengan teman-teman saya . Mereka t
nya akan meng
memberi tahu Anda.Pada prinsipnya, kamu harus berterima kasih padaku, daripada menginterogasiku seperti tahanan sepe
erutu Tyas dalam hati. Dia tidak ta
*
g sama, di te
imana kalau sahabatnya itu terkena masalah hanya karena dia dan mengakui kalau dia kembali ke tanah air? Sesaat kemudian, dia merasa bahwa kekhawatirannya itu konyol. Mereka udah bercerai. Apa yang dia takutkan? Dan bahkan jika Barra menemukannya, apa yang bisa dia lakukan?Pri
n Binar ketika dia melihat b
nyi dari pria bernama Barra
palanya dan menatap Binar
u bahwa Barra ad
yang terjadi antara mami dan papinya.
*