Pengantin Wanita yang Dicemoohnya Ternyata Legendaris
eketika ruang makan menjadi sunyi, mereka menunj
anya, "Wanita kampungan! Apa maksudmu berkata begitu? Ibuku berbaik hati mena
rsalah. "Yang kumaksud adalah daging sapi itu. Daging itu masih mentah d
ata Erika tercekat di tenggorokan. Dia tidak mungkin men
nda melanjutkan, "Kecuali, mungkin menurutmu ada sesuatu yan
alam, dan untuk sepersekian detik, suaranya seakan menghil
anya beef tartare. Ini adalah makanan lezat yang terbuat dari daging sapi berkualitas tinggi dan telur yang dipasteurisasi.
g wanita kampungan seperti Fernanda pasti belum pe
berbagai resep dan teknik memasak yang canggih. Jadi, kenapa kita ha
jahnya, tapi dia berhasil mempertahankan senyum sopan dan me
rutku, makanan yang paling enak adalah masakan Indonesia yang penuh rempah. Tampaknya seler
tartare dengan serbet, lalu lanjut makan dengan sikap ten
nanda, sekarang kamu kuliah di universitas mana? Erika kuliah di Universi
yaan ini, Erika
u sudah bertanya pada tetangga-tetangga Fernanda di
getahui hal ini? Nyonya Harper baru saja mengatakan padaku beberapa hari yang lalu bahwa mereka sedang merencanakan pesta yang
a jengkel, "Cukup. Aku akan
a. Membayangkan Fernanda akan dimasukkan ke kampus
n wanita kampungan ini. Ketika melihat sikap Fernanda yang kasar
menuhi janji, yaitu menunangkan putra mereka dengan Fernanda, mereka mendesak Robert u
pasti tidak akan menyukai wani
kan Fernanda, suasana di seki
gun sebelum menjelaskan dengan tegas. "Aku sudah mendaftar untuk mengikuti ujian masuk Uni
gun sejenak sebelum t
a untuk masuk ke sana. Dengan jumlah kursi yang terbatas dan diperebutkan banyak orang, mungkinkah mereka a
itkan dahi tidak setuju dan bertanya dengan tegas, "Fernanda, mana mungkin kamu bisa mengikuti ujian m
ayang, tenanglah. Fernanda han
ernanda, tidak berkuliah bukanlah sebuah aib. Kamu tidak perlu berpura-pura atau merasa rendah diri
bicaranya dipenuhi dengan ketidakpercayaan, yang s
g mengeluarkan ponselnya. Setelah mengetuk beber
layar ponselnya. Ketika melihat apa yang ada d
suk Universitas Esaham, lengkap dengan nama F
ngan mata terbelalak. Amarahnya memuncak, dia melempar ponsel