Pengantin Wanita yang Dicemoohnya Ternyata Legendaris
i datang untuk menj
ombongan pria berjas rapi y
engutus kami untuk menjemput Anda pulang," ucap seorang pria, yang tampaknya merupakan seorang kepala pelayan sambil ters
o berangkat," ucap Fernand
barangnya yang telah dikemas
pelosok menuju Kota Esaham akan memakan wak
ain. Menemukan sebuah motel yang cukup layak, sang kepala
akan kamar Fernanda merupakan kamar terbaik di motel itu. Sang kepala
di tidak berguna. Fernanda membuka jendela untuk mengundang angin sepo
pkan lampu dan naik ke atas
ap, dia terbangun karena
hnya. Saat dia bangkit berdiri, sesosok bayangan
yang menempel di lehernya dan diikuti dengan su
tubuh Fernanda menega
yang mengingatkannya betapa bahayanya pria itu. Petunjuk ini memperi
ukan yang kencang terdengar di depan pintu, diikuti dengan suara
ma, pisau di leher Fernand
dengan suara dingin, "Singkirk
gnya, sedangkan tangan yang lain teru
akan yang penuh perhitungan, Fernanda meny
, dia terpaksa menurut
dengan suara lembut, "Oke,
ng baru saja mengetuk pintu menggunakan kunci
nggar, lalu menariknya ke atas pangkuannya, memeluknya, dan
rbuka lebar dan seberkas caha
membungkuk di atas pria itu agar tidak terli
ng berani menerobos masuk seperti ini?" tanya Fernanda sa
goda, kini terdengar sedikit jengkel
erasakan tubuh pria d
a ke tubuhnya dan membalikkan badan dengan cekatan sebe
menyatu dengan irama napas mereka yang teratur, m
dapan mereka, rombongan itu berdiri membeku di
menunjukkan tanda-tanda menghentikan aktivitas inti
yaman dan berkata, "Sepertinya mereka se
ria melewati sang satpam dan mema
ak jantung Fernanda melonjak cepat. Mungkinkah orang
i mana ujungnya yang runcing menggores kulitnya
ing ranjang, Fernanda memberanikan diri untuk men
g menyilaukan menyinari punggung Fernanda dan
nda bertemu dengan bibir pria itu dalam ciuman penuh gairah. Rambutnya terurai menu
ri bibir mereka membuat sua
luar ruangan yang memecah keheningan.
i samping tempat tidur bergeg
g tertutup, Fernanda melepaskan dir
gan halus di seluruh ruangan. Pria itu memperhatikan sosok ramp
ya menelusuri kulit Fernanda yang halus dan lembut. Ketika wanita itu men
wajahnya, di mana setiap helainya be
an melodi lembut yang m
h menyerah pada kepanikan, wanita itu menciumnya, sebuah ciuman y
kan, dan dia melakukannya dengan gerakan agak canggung, hanya menempelkan bib
uara yang lebih lembut dan hangat dari sebelumnya, serta