Dendam Sang Pewaris Genius
luarga mana dia berasal?
hnya. Dia memancarkan kehadiran yang membua
riasan dan berpakaian santai di acara sosial besar, seh
merasa perlu meredupkan cahayanya sendiri demi o
s yang memeluk lekuk tubuhnya dengan anggun, sementara tata ri
nnya tidak lebih cemerlang dari dirinya. Mereka
r tubuhnya anggun, membangkitkan citra seorang tuan putri
elap. Baru beberapa hari berlalu, teta
hilangkan perasaan bahwa dirinya kalah bersinar da
aguman penonton, tanpa me
i sini untuk kompetisi. Tapi dengan keadaan keluarga saat ini, siapa yang bisa
eh tajam saat nama itu disebut. M
dis itu repot-repot muncul di sini? Apakah dia mengharapkan aku bersikap lunak padanya hanya karena aku menjadi juri hari i
gan sikap menantang, Lovia
tamu yang tidak tahu latar belakangnya tertarik dengan daya tariknya, mesk
api, pemikiran tentang Desi yang berkompetisi menggunakan
da bicara Lovia yang dingin mengiris obrola
dan Desi mendekat, ekspresi mereka m
nyum hangatnya yang biasa. Kesabarannya telah menipis
Ketika dia baru saja membuka mulut untuk bi
atanya dipenuhi dengan permohonan yang menyedihkan. "Sampaikan permintaan maafmu
drian. Kalau kamu tidak mau mempermalukan dirimu sendiri, maka jaga jaraklah dariku. Jika tidak ...." Yuvina melirik ke arah kerumunan ya
maju, kehadirannya yang dingin seola
dari banyak tamu. Risiko dipermalukan di depan publik sanga
ang yang sangat berbeda, hampir gila. Tak seo
erta dalam kompetisi desain mode? Jika kamu percaya bahwa menjadi putriku akan membuatmu mendapat perlakuan istimewa, kamu harus m
di sekarang kamu tahu aku mungkin juga butuh pilih kasih? Aku m
an. "Kamu bahkan tidak memiliki desain untuk dipresentasikan. Jika kamu bersikeras ik
abaranku dan aku mungkin akan mengungkapkan kepada se
a dan Desi me
!" seru Lovia sebelum
segalanya untukmu, tapi kamu malah membuat Desi tak bisa berkonsentrasi pada de
r tercengang oleh alasan tidak logis yang dihadapin
dan berkata, "Dulu, aku menghormatimu. Tapi sekarang, k
olehnya, bagaimana putrinya yang biasanya se
tempat ini!" perintah Lovia, suaran
sirku?" Yuvina tidak dapat menahan tawa mendengar pe
alanya berputar. "Apakah aku tidak punya wewenang? Sebagai juri kompetisi ini,
a ini? Aku mengerti kamu ingin menarik perhatian I
, Yuvina menampar pip
ketidakpercayaan. Beran
si ini, aku memerintahkan kalian untuk segera mengusirnya!" seru Lo
kitar mereka. Namun, setelah menyadari orang
an bahwa dia memiliki undangan berbentuk berlian-lambang status tinggi. M
ri sini!" Suara Lovia menajam karena tidak sabar. "
ara tugas dan kesopanan. Namun sebelum dia bisa menjelaskan lebih lanjut
mu benar-benar memerinta
n saat dia menggerakkan kursi rodany