Tersegel Dalam Dunia Palsu
un pengantin putih itu terasa seperti beban, bukan simbol kebahagiaan yang seharusnya. Ia merasakan pandangan ding
mulut, namun suara itu tenggela
kata 'tapi'. Kamu sudah tahu kenapa pernikahan ini harus terjadi. Jangan sia-siakan kesempatanmu." Suar
a adalah segalanya yang diinginkan oleh ibu tiri Vivienne: cantik, cerdas, dan tanpa cacat. Semua perhatian ibu Marce
ut yang terasa menyakitkan. "Ini adalah jalan yang
di yang pertama di segala hal, dan Vivienne hanya dipandang sebagai alat untuk mencapai tujuan mereka. Semua renc
ingin ia nikahi. Tidak, pernikahan ini hanyalah langkah strategis untuk menjaga kekuasaan keluarga mereka. Di si
tampak seperti orang biasa, bahkan kurang dari itu. Rambutnya kusut, pakaiannya lusuh, dan tatapannya kosong. Namun, ibu tiri dan Selina menyuruhnya untuk menikah d
berdaya, sekarang berdiri di hadapan altar dengan aura yang mengesankan. Ia mengenakan setelan hitam yang sempurna, matanya pe
rtuju pada mereka. Arthur, yang dulu dianggap sebagai sosok yang tak berarti, kini menatap Vivienne dengan cara yang berbed
gangan yang tidak dapat ia sembunyikan. Vivienne hanya mengangguk, meski d
ang tampak mewah itu seperti penjara yang menunggu untuk menelan hidupnya. Mereka berada dalam ruangan yang luas, namun Vivie
tenang namun sarat dengan sesuatu yang lebih gelap. Vivienne
suaranya sedikit gemetar. "Apa yang sebenarnya kamu
ng tajam di balik tatapan itu. "Kamu baru akan tahu," jawabnya pelan, seolah-
menjadi semakin kuat. Siapa sebenarnya suaminya? Apa yang ia sembunyikan darinya?dari sebuah hubungan, tetapi juga pintu gerbang menuju sebuah perma
enne merasa ada sesuatu yang akan segera berubah-dan dia tidak
dalam dan penuh dengan misteri. "Aku akan menunjukkan sia