Pernikahan Kontrak Berakhir
esap udara malam yang terasa menusuk kulit. Hatinya terasa berat, penuh dengan pertanyaan yang belum terjawab, dan keinginan untuk melupakan semua yang tel
datang kembali, kenangan tentang tawa, percakapan ringan, dan janjinya yang dulu begitu tulus. Tetapi kini, semua itu
oba untuk menenangkan dirinya. Ada bagian dalam dirinya yang ingin melawan kenyataan ini, yang ingin membuktikan bahwa ia masih bisa baki yang familiar membuatnya menoleh. Darius. Ia masuk ke dalam kafe dengan langka
uatu antara penyesalan dan kegelisahan yang menyatu. Darius berjalan mendekat, duduk di depan Al
n ia lontarkan terasa sia-sia. Ia sudah cukup mendengar kata-kata kosong yang diberikan Da
Aku tidak bisa membiarkan ini berakhir tanpa memberi penjelasa
siapa dia, Darius? Kenapa di
ari masa laluku. Aku tidak pernah berniat untuk membuatmu terluka. Semua yang t
Aku sudah cukup lama hidup dengan alasan-alasan seperti itu. 'Aku tak bisa kontrol.' 'Ini bukan salahku.
uara pelan. "Aku salah. Aku benar-benar salah, Althea. Tapi, bukan itu
n aku?" ulangnya dengan nada tak percaya. "Sejak kapan kamu pedu
a-kata yang tepat. "Aku... Aku tidak ingin ini berakhir seperti ini.
g padaku, memilih untuk menyembunyikan kebenaran tentang Cika, dan sekarang kamu ingin mengatakan bahwa kamu tidak in
ba untuk memahami kedalaman rasa sakit yang telah ia timbulkan. "Aku tahu
ih ingin mendengarkan, yang masih ingin percaya bahwa ada alasan di balik semua ini. Tetapi, kenangan ten
pakah aku bisa percaya padamu lagi. Semua yang kamu katakan seka
gerti, Althea. Dan aku tidak akan memaksamu untuk kembali. Ta
us masih mencintainya. Tetapi bagaimana mungkin itu mungkin jika segala s
"Itu tidak cukup, Darius. Cinta saja tidak cukup jika tidak
at betapa dalam penyesalan itu. Namun, itu sudah terlambat.
n uang untuk teh yang dipesannya di meja. "Aku harus pe
sana dengan tatapan kosong, seolah-ola
ap langkahnya terasa seperti upaya terakhir untuk meninggalkan semua yang telah terjadi. Tetapi, meskipun