Hasrat Istriku
amu enggak mengundang teman-teman kantor kam
aunnya di malam hari. Para tamu masih berdatangan, dan yang datang di malam hari ad
gak datang hari ini, karena katanya lagi sibuk," jawabnya kep
a. Seolah dirinya merasa tengah diawasi. Dia tampak tegang dan
ikan pengantin wanitanya yang mulai menguap karena kan
sosok suaminya yang kini mena
i menjadi pusat pesta itu. Ibunya Naya tersenyum manis me
*
ri dan mengenal satu sama lain lebih intim. Di sebuah kamar hotel dengan semerbak harum d
love di sana. Naya mendecak kecil seraya memegangi keningny
inya dan memperhatikan Naya
dengan raut wajahnya yang ter
karena Naya tampak tak senang, padahal ini hari pernikahannya
a seraya menggeleng
n dulu make-up, mandi dulu biar enggak terasa len
kkan kepalanya dan meminta izin menggunaka
an kepalanya sambil terse
a duduk di sisi kasur dan menyingkirkan kelopak bunga yang mengganggunya sedari tadi.
u membuatnya bertemu dengan masalah baru di malam pernikahannya. Puluhan chat masuk se
? Ada apa? Si
h dia duga, jika dirinya pasti akan selalu membutuhkan laptop.
a. Tangannya dengan cekatan mengutak-atik laptop dan juga hand
yang tampak serius di depan laptopnya. Ghiyas agak kaget ka
tadi udah ngantuk?" tanya Ghi
. Mas bisa tidur duluan, Naya
ti nikah?" Ghiyas menatapi N
an atas pertanyaan Ghiyas itu. Memang, seharusnya sekarang dirinya dan Ghiyas bersenan
am Naya, kalau enggak ada Naya.
kerja, padahal hari ini hari pernikahan kita, Nay. Dan malam
i darurat, ini di luar kendali.
k bekerja sama sekali meski itu hari kerja, apa sulit? Ini pernikahan, Naya. Hal sakral yang harusnya jadi
manya, yang membuat Ghiyas mengernyitkan dahinya meliha
ngap
Seolah menyuguhkan seonggok daging di depan harimau. Dia
n dengan cepat, habis ini Nay
dia harapkan dari Naya. Reaksi Naya yang dia harapkan adalah kata maaf dan kemudian menj
selera?" balas Ghiyas den
itu langsung bangkut lagi d
gasnya dengan serius. Sementara Ghiyas menolak pinggangnya se
erlihat ketus dan cuek. Apa mungkin karena sedang lelah dan kemudian ada masalah di kantor yan
ngan terlalu memaksakan diri ju
taran suasana hatinya juga membu
ngerut, namun kerutannya memudar. Naya memperhatikan Ghiya
ya sambil memperhatik
a sebagai responsnya. Dan Naya kemudian mendekatin
anya
mengecup pip
ya capek soalnya," u
atannya Naya sangat peka terhadap dirinya. Ghiyas kemudian tersenyum da