icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
MENANTU KONTRAK

MENANTU KONTRAK

Penulis: Kiki Rizki
icon

Bab 1 1. Setelah Di Usir

Jumlah Kata:1617    |    Dirilis Pada: 07/02/2025

dari raut wajahnya yang sudah tak muda lagi. Ia terlihat berdiri, di depan sebuah pintu rumah yang memang nampak tidak terlalu besar. Satu tangannya melemparka

- seok, karena perlakuan wanita itu. Ia jatuh tersungkur di

dari sini!" te

lotot dan berk

pada Ibu tirinya itu, agar ia tidak di usir dari rumah. Dengan m

an u_sir Anin dari si_ni," ri

Bu? Anin sudah tidak punya tempat tinggal ..." ucap

s perkataan Anin. Ia malah semakin menjadi - j

api, ia kembali berteria

Saya tidak peduli denganmu! Karena rumah ini sekarang milik

an perasaan tegar ia meraih tas besar yang sedari tadi terletak di samping, tubuhnya yang mungil. Ia mencoba berdiri dan berusaha untuk tetap kuat. Sambil menya

kaca, ia menatap Ibu tiriny

ini. Anin yakin Tuhan tidak tidur d

mangatnya kembali. Ia berusaha membuktikan kepada

Ibu tirinya menjadi semakin ger

Saya tahu kamu hanya pura -pura, sudah pergi san

ahnya tersebut. Meski dengan langkah berat, karena terlalu bany

hanya bisa ia pasrahkan kepada Tuhan. Jauh dalam lubuk hatinya seber

di pinggir jalan raya besar meniti langkah demi langkah seraya m

langkah kaki Anin, yang beralaskan sepatu sendal tipis berwarna coklat muda. Dengan penu

san peluh mengucur dari kening hingga lehernya. Sesekali ia ke

punya siapa - siapa lagi di dunia ini selain Ayah

ama yang kini terbesit dalam benaknya. Yaitu Laras, teman waktu ia SMP dahulu. Anin pun mencoba menghubunginya melalui handphone jadulnya. Yang ia beli dari uang yang selalu ia kumpulkan, dari hasil berjualan kue untuk m

h kursi halte bus yang terletak di pinggir jalan tersebut. Sambil mengusap keringat yang ada

r ia bertemu Laras dua tahun yang lalu, itu pun hanya sebentar saat Anin akan mengantar kue - kuenya kepada para pedagang di

bari mendongakkan wajahnya ke a

jernih. Ia yakin akan ada solusi dan jalan keluar dari masalah yang tengah ia hadapi saat ini. Dan Anin pun memutus

ah kertas berupa selebaran. Selebaran tersebu

SKAN RUMAH, DAN MENGERJAKAN PEKERJAAN RUMAH TANGGA LAINNYA. MINAT HUBUNGI NOMOR YANG TERTERA. ATAU BISA LANGS

n tersebut. Dengan percaya diri, ia yakin kala

ejam. Anin berpikir kalau orang yang menyebarkan selebaran tersebut, kini tengah mencari seorang asisten

ngah dengan senyum yang mengembang di bibirny

ia tenteng. Akhirnya, ia sampai pada alamat yang ingin ia tuju

Yang di dalamnya terdapat sebuah rumah, bak istana di film kerajaan. Anin terkesima melihat ru

juga seleksi akan di adakan. Tak mau ketinggalan, Anin pun juga bergegas ikut masuk. Meski dengan jalan yang sedikit lambat karena sesuatu

lam r

hun. Tampilan perempuan itu menyatakan kalau ia adalah salah satu asisten rumah mewah itu. Pakaia

tu, untuk satu persatu di wawancara. Ke satu ru

Siapakah perempuan itu? Apakah dia pelayan di rumah semegah itu? Kalau ia, kenapa sang majikan ingin men

iran Anin. Hingga membuatnya tak sadar kalau ia kin

a perempuan

wajahnya terlihat cemas. Anin j

itu lagi sembari mendekat ke sam

hunya. Seketika Anin kaget

apa? Kenapa?" sah

n yang polos membuat perempuan itu memaklumi apa yang sedan

" jelas perempuan itu k

pembantu saja harus di adakan wawancara. Perempuan itu pun meraih tangan Anin dan menuntunnya

ang di bawa Anin. Raut wajahnya berubah,

a juga akan kembali ke ruang ini kok, kalau Nona

dan mereka berdua pun segera berj

i depan pintu

...t

pintu tersebut. "Nyonya, ini

a dengan

ni!" sahut sua

perempuan it

geri. Bernuansa estetik, lengkap dengan perabotan mewah yang pastinya bernilai fantastis. Anin mengedarkan pan

nya ia terlihat seusia dengan Ibu tirinya Anin. Rambutnya yang di sanggul begitu rapi, serta berpakaian mewah dengan g

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka