OLD & GOLD
dalah m
mereka harus kehilangan Mirna, sosok ibu dan istri yang
tunggu sebulan lagi sebelum akhirnya pak Gian punya waktu untuk mengajak mereka pergi ke Universa
ssa mati rasa pada setiap ha
mati. Toh setiap ya
a yang
ap polisi di kantornya pada tengah hari, saat dia sedang san
o, pria berambut tipis itu m
seorang pria gemuk dengan kumis tebal digir
rissa lakuka
rita itu sec
tu adalah ayahnya. Dengan nama Gianto
erja di pabrik makanan beku itu bahkan sebelum dia menikah dengan bu Mirna. Tak lama lagi pak Gian memasuki usia pe
h swasta mahal hingga kampus bergengsi di biaya yang tergolong tinggi. Tapi
mbar tanda berpikir terlalu keras. Padahal di momen ini, dia sudah tak bisa melakukan apa pun. T
njang-panjang, menghembuskannya pe
cari pengacara kek." Sembur Wiryo seolah men
bantu. Gue gak ngerti masalah gituan." Tanggap Carissa s
sudah lihai berha
gin memberikannya s
ek tak sem
puluh gedung perkantoran Jakarta Selatan
utama andalan perusahaan membuat dia peka pada perlakuan orang terhadapnya. Di titiknya saat ini, dia
bersamaan dengan ledekan itu malah menggema di kuping C
menyatakan bahwa pak Gian telah melakukan pengg
kan kejahatannya di tahun ini, media malah menyorot instagram
uitnya kayak ga
ih berapa tumpu
gkah tak tertahan, dia menggebrak pintu kaca, menunjukkan t
kirinya menangkap pergerakan para karyawan lain yang mulai mencium keributan, "b
a puas akhirnya ada beban yang bisa dia keluarkan dengapa orang lain yang disuruh diem?"
nunjukkan kebengisan tanpa dia sembunyikan. Begitu lah sikap si Gladis
sempatan untuk meng
tu telah menghadap Carissa, merekam
-orang yang selama ini selalu b
gannya. Dia rampas ID cardnya dari lehernya sendiri, d
ulai saat itu,
nya h
Mengendarai sebuah beat hitam, sendirian, melewati jalan Lembang ya
hnya dan merasa trauma memakai semua harta mili
uncul satu mim
dengan banyak orang, bisa mendapatkan tanggungan mess dan bisa dapat gaji yang mencukupi dia u
disita. Dan uang yang dia ekspektasikan buat masa de
nnya pekerjaan sebagai manager operasional di sebuah arena wisata. Jauh sih dari pekerjaan sebelumnya yang fokus pada a
Mereka sudah berdiri selama lebih dari empat puluh tahun. Dari hasil riset Carissa, mereka masih memakai sistem lama. Mulai dari booking via websit
nya. Namun kalau saja dia bisa mengurangi intensitas
dai. Dia membuka kaca depan helmnya, merasakan udara dingin menyerang lubang hidungnya.
eberang jalan. Carissa menoleh ke warung kelontong y
garuh mengingat dia akan jadi karyawan disini. Yang jadi masalah adalah kalau tem
kini, hingga akhirnya seorang satpam berseragam p
nan, ke pintu kecil y
ta kecil itu mengerjap-ngerj
an ID Card yang disuruh print oleh si agen kerja
ampai ketemu kandang kuda. Pak A
pak." Carissa menutu
i, seolah tergelinc
uran dua mobil. Kiri kanann
anpa penjaga dan pintu motornya tak ada penghalang. Dia lurus lagii hingga mendapati lobi penginapan di bagian kiri
bisa melihat langsun
k sendiri. Hingga akhirnya Carissa memasuki jalanan turunan landai yang memungkinkan dia melihat kandang kuda serta satu bangunan yang kalau tak salah adalah kantor pengelola. Dulu pak Gian lebih
Carissa bisa menurunkan standar m
. Kedua kakinya kaku. Makanya dia buru-buru berdiri. Melet
ride,
menjatuhkan helm kalau saja dia ta
berat menolehkan wajah
uaca dingin ini, pria paruh baya setengah tua itu memakai kaos ketat tipis yang menunjukkan otot-otot
Carissa dalam sekejap mata. Kaki pa
to
itu adalah nama
dia barusan tak langsung mengungkapka
menerima jabatan tanga
d, dimana dia kelihatan memicing walau sedang diam. Mirip punyanya Tom Cruise lah. Mungkin itu kenapa wajahnya
ering ke sini dengan ayah saya.
saya? Anto
ri memori seorang pria jangkung dengan hidung m
mengingatkan Carissa pada soso
persegi panjang, dia selalu memakai topi dan lengan panjang bahkan di cua
n cowok itu b
ertiup angin kalau badai. Mungkin selembar foto bisa meng
ekatan. Dia menggendong ransel gendutnya, mengikuti
ke pelukan ayahnya. Melihat seekor kuda c
opi itu meyakinkan dengan senyum
k. Sana sama
... " Pria itu men
kembali tangan dingin Anto
tu memori selemb
, bau kayu dan rokok jadi satu. Carissa duduk di depan me
ssa refleks. Dia segera menutup mulutnya melihat lelaki itu m
a orang ini yang ribet memanggilnya Caris. Padahal biasanya orang sekitarnya
nyimpan beberapa frame berisi foto kuda dengan para pengunjung. Mung
onal kami berjalan selama satu minggu, setelahnya silakan kamu rombak semau kam
?" Tanya Car
amu cuma boleh laporkan ke saya mengenai berapa karyawan yang harus saya tambah atau apa s
l, makan gratis di kantin dan gaji awal tujuh juta, rasanya sangat luma
t mengembangkan perusahaan tempatnya bekerja. Walau akhirnya Carissa bingung juga, de
kerjakan semuanya
satpam saja. Kita kasih kendaraan op
u yang terbuka membuat
engan dia. Di udara dingin, bisa-bisanya dia memakai mini dress bertali spaghetti. Make upn
ndur menyadari tubuhnya diperha
ya
benaknya ; siapa perempuan itu? Kenapa panggilannya sangat manja?
an itu berbisik sebel
berdiri sambil menggaruk kepalanya canggung. Dia mengambil se
lnya kunci itu. Dia mengangguk sekali tanpa menatap
is .
l sih? Awkward nih! Ke
terpaksa lagi men
kerja sama saya, jadi saya harap kalau pun ada yang mau kamu kritik ke say
toni yang usianya tak mungkin kurang dari empat puluhan in, berarti masih suka d
h ada hal negatif yang
snya bukan tipe yang suka memaksa atau melecehkan. Dia harusnya paha
kan berpositif thinking dul
endesah lega, "selamat isti
" Carissa mengang
ru-buru pergi dari
*
*
*