icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Skandal Di Lantai 26

Bab 3 Jangan Ganggu Dia

Jumlah Kata:1291    |    Dirilis Pada: 28/11/2024

rakan yang tenang namun penuh otoritas. "Yan

las sebelum kembali foku

k, kaki sedikit terjulur. Senyuman khasnya, yang selalu m

ryawanmu," jawabnya ringan, seperti bia

erkejut tapi berusaha tidak men

onasi yang netral, mencoba mene

rik," Gio menjawab, menekankan kata terakhir de

l, tapi dengan cepat menguasai diri. Ia memilih tidak menan

rik lagi di kantor ini," katanya s

e sini. Jangan perempuan terus yang

yang terdengar santai tapi ti

Ada sesuatu yang ingin aku tunjukkan," katanya, mem

tak bisa tidak memperhatikan mereka. Raka, dengan aura tegas dan wibawa yang tak tertandingi, berjalan seolah membawa dunia di pundaknya namun tetap mampu menguasainya

omentar Gio, matanya melirik sekitar, memperhatik

erubah menjadi coffee lounge dengan pemandangan kota yang menakjubk

a," ujar Gio kagum, tangannya

io," jawab Raka sambil menunjuk sala

ang. "Tapi jujur, lihat kamu sek

ingin membahas dirinya sendiri. "Cu

ngkapi. Raka adalah tipe pria yang terukur, serius, dan penuh tanggung jawab, sementara Gi

ngkir kopinya, tiba-tiba berkata, "Aku nggak bis

nya, berhenti sejenak lalu menoleh. Alis

pis yang penuh arti. "Tadi waktu dia

yang kamu inginkan darinya?" tanyanya dingin

an kepalanya seolah terhibur

a sapaan singkat, tapi cukup untuk membuatku mengingatnya. Tapi sete

kkan ponselnya di meja. "Dia salah sa

n: jangan bikin m

-pura terkejut. "Aku nggak bikin masalah, Raka. Ak

at kedua tangannya di depan dada. "Aku kenal kamu, Gio. Dan aku t

a tersen

lebih pelan namun penuh peringatan. "Nadin bukan

enikmati situasi ini. "Permainan? Siapa bilang in

hanya menatap Gio d

angkirnya dengan perlahan. Ia menatap Raka dengan tata

seperti apa?" tanyanya ti

spresi. "Aku tidak tahu. Aku bahkan belum pernah be

erhibur. "Serius? Jadi kamu benar-benar menyerah

enak sebelum menjawab. "Aku tidak terlalu peduli

o tertawa kecil, nada sua

ka selalu mengatur segalanya untukmu, bahk

ya dengan pan

kukan apa yang men

Gio, mencondongkan

u menuruti apa kata mereka. Seja

o hanya menggoda, seperti biasa, tapi pembahasan tentang perjodohan

h, bagaimanapun, aku harus pergi sekarang. Ada ur

an senyum khasnya, k

k selalu menjadi apa yang mereka inginkan. Hidup ini mil

mbelakangi Raka. "Kita lihat saja, Raka. Kadang, ora

balik pintu. Setelah itu, ia tetap duduk di tempatnya, membiarkan angin menghembuskan a

palanya. Ia tahu Gio, jika pria itu sudah penasaran pada sesuatu atau s

eraih ponselnya dari meja. Jemarin

h kusiapkan untukmu. Tunggu aku di kama

ajahnya tetap dingin, tapi ada sesuatu di matanya, kecamuk a

*

tu sebentar untuk menarik napas di tengah hari yang melelahkan. Namun,

lagi," sapa Gio d

um tipis. "Iy

an satu tangannya ke dinding, membuat jalan Nadin sedikit ter

kamu," katanya dengan senyum santai, teta

, merasa ragu. "Untuk ap

saja. Lagipula, lebih gampang kalau aku bisa langsung hubungi kamu," jawab Gio,

a. Karena setahu Nadin, Gio adalah sahabat dekat Raka, ia ti

meminta ponsel Nadin. Ia menatapnya dengan

n, lalu menyerahkan ponse

ngan santai, mulai

ang. Itu adalah nada dering khusus pesan dari Raka, yang ia

kening sambil tanpa sengaja melih

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka