CEO mengejar cinta adik mafia

a

merasa

dan mempesona tengah melakukan aktivitas pagi

Apa mereka tidak mematuhi perintahku hingga semua keributan ini terjadi Andra?" tatapan serius dari wajah Andi terhad

nceritakannya pada abang sulungnya itu, yang selalu membesar- besarkan masalah dan tidak segan-segan dia

esai?" tanya Ando yang ing

watak papi yang keras, wajar jika tidak ada satupun wanita yang berani mendekati nya walau ia memiliki wajah tampan, t

" akan aku bocor kan dengan kak Andi, jika kamu memiliki pacar di

kah dulu, "Bagaimana dia menikah jika cewek saya ketakutan jika melihatnya selalu memasang wajah

lajaran mu disiapkan dari malam! Kamu sibuk main henpon lagi ya! Ah ... jika begini terus henpo

an ke arah kedua kakaknya! menyalam punggung tangan kedua tangan kakaknya itu yang kini jadi orang tua p

p Kikan meninggalkan bekas bibir

gga seseorang akan cemburu melihat

a sangat tegang bak derama dia seolah jadi pria dingin Ah ... jika kak Andi belum juga punya pacar bagaiman

terakhir cowok itu mendekatimu hidupnya berakhir di ruang ICU. Apa ka

ecil lagi!" ucap Kikan melipat kedua tang

n seorang cowok boleh kan," ucap

antik ini jatuh cinta dengan cowok itu," balas Ando

agi dengan memberi salam dan mengecup punggung tangan kakak nya itu" ingat pesan kakak

cantik?" ucap seseorang orang dari belakang badan

asalah dengan kakakku, yang sedikit rabies di sini banyak mata-mata nya entar.

perti nya melebihi sang putri raja yang selalu di kawal. Ha ha ha, kenapa papi sama mami harus

ga memiliki tiga saudara yang s

ini putri halu. Apa kamu punya ide agar aku bisa menikmati hidup

l" ujar Rio yang menatap wajah Kikan penuh se

erti itu," ucap Kikan pede den

sel aku memuji

ga menyukaiku tapi. Ah kenapa aku semudah itu menafsirkan seseorang yang baru aku kenal beberapa bulan ini walau aku sudah mengenalnya sejak usiaku 15 tahun sih dia memang super Hero kecilku" gumam Kikan yang tengah asyi

yi pesan singkat yang m

mu sayang" ucap seseorang lewat via SMS

cap Rio berdiri dan

a itu dari pacar nya!" ujar Kikan bertanya pada pikiran nya