icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

CEO: Kepincut Cinta Biduan Cantik

Bab 5 Kesalahpahaman Awal

Jumlah Kata:1961    |    Dirilis Pada: 19/11/2024

nia kemarin, mencoba mencari celah atau tanda-tanda bahwa wanita itu memiliki niat tersembunyi. Sebagai seseorang yang sudah

di guru TK, semuanya terdengar sangat nyata. Namun, di sisi lain, Dimas tidak bisa mengabaikan pengalaman pahit masa lal

a di meja. Ia mengingat tatapan Rania, bagaimana matanya berbinar saat berbicara

n pikirannya masih tertuju pada tawaran Dimas. Ia merasa terhormat bahwa Dimas memperc

a di posisi itu?" tanyan

rima pesan dari nomor tak diken

gi untuk membahas tawaran saya. Ada beb

ya. Ada nada formal yang membuat Rania merasa ada sesuatu yang sal

-

n postur kaku, matanya menatap Rania dengan dingin. Begitu Rania tiba dan

a Anda menerima tawaran saya untuk bertemu? Apakah karena Anda merasa ini ad

u. Ia tidak menyangka Dimas akan langs

enghormati tawaran Anda karena saya peduli pada Naira. Itu saja," jaw

nyak berurusan dengan orang-orang yang berpura-pura peduli hanya untuk me

gu. Saya hanya seorang penyanyi kecil yang tidak punya apa-apa. Tapi saya tidak per

enjadi guru TK? Bukankah tawaran ini terdengar seperti jalan pintas untu

sa dipermalukan, seolah-olah semua perjua

a bantuan Anda untuk mencapai mimpi saya. Jika saya menerimanya, itu

keraguan. Rania berdiri, mengambil tasnya

ini. Saya tidak ingin menjadi bagian dari hidup seseorang yang

-

ng membuatnya merasa bersalah. Tapi ia juga tahu, rasa bersalah itu berasal dari rasa takutnya sendiri. Ia telah membangun tembok begitu

enghentikan dirinya sendiri. "Apakah aku salah menilai dia?" pikirnya. Tapi,

Di kamarnya yang kecil, ia menangis pelan, melepas

menatap bingkai foto anak-anak yang selalu menjadi sum

hwa tidak ada gunanya terus memikirkan hal itu. Jika Dimas tidak bi

-

hidupnya, meskipun perasaan kecewa itu masih membekas. Ia fokus pada kuliahnya, t

ng kembali pendiam, seperti sebelum bertemu Rania. Gadis kecil itu tidak lagi ceria,

lagi?" tanya Naira suatu malam,

asa bersalah. "Papa tidak tahu,

-

bungi Rania, meskipun ia tidak yakin apakah wanita itu akan mau berbi

da bersedia, saya ingin memperbaiki kesalahpahaman ini. Naira merin

ega karena Dimas akhirnya menyadari kesalahannya, tapi ia juga ti

mengabaikan perasaan Naira. Gadis kecil itu telah memberikan tempat khusus di

a bertemu. Tapi saya ingin

mereka. Rania tahu ini bukan perjalanan yang mudah, tapi

*

yesap kopinya, tetapi rasanya hambar. Pikirannya terlalu sibuk dengan kemungkinan bagaimana Rania aka

edikit lebih cepat dari biasanya. Rania tampak tenang di luar, tapi ia bisa melihat bayangan kelel

n nada netral. Ia duduk dengan tenang, t

a-katanya dengan hati-hati. "Terima kasih sudah bersedi

. Ia hanya menatap Dimas, men

lebih rendah dari biasanya. "Apa yang saya katakan waktu

Anda, Pak Dimas. Tapi saya perlu tahu, kenapa Anda mengataka

bertemu dengan orang-orang yang hanya melihat saya sebagai seorang CEO, seseorang yang bisa mereka manfaatkan. Setelah kehilangan ist

rasa terluka. "Pak Dimas, saya mengerti bahwa Anda memiliki masa lalu yang sulit. Tapi saya bukan m

karang. Tapi saya menyadari kesalahan saya terlambat. Saya hanya ber

ak tahu apakah saya bisa melupakan apa yang Anda katakan begitu saja. Tapi s

bungan mereka masih jauh dari kata baik. "Terima kas

-

esuatu yang berubah dalam dirinya. Untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, ia merasa bahwa ada seseorang yang benar-benar t

sa terluka oleh kata-kata Dimas sebelumnya, tetapi ia tidak bisa menyangkal bahwa pria itu terlihat tulus dalam

t pada gadis kecil itu dengan cara yang sulit ia jelaskan. Tawa dan senyum Naira

-

ke sana kemari dengan gembira, sementara Dimas duduk di bangku taman, mengawasinya dengan senyum kecil. Namun, piki

apa, kapan kita ketemu Kakak penyany

nya. "Mungkin segera, Naira. Papa se

akak?" tanya Naira tiba-t

hanya salah paham. Tapi Papa sudah meminta maaf,

ak sepenuhnya mengerti. "Aku suka Kakak.

. "Papa juga ingin itu terjadi

-

fokus pada pekerjaannya, tetapi pikirannya terus kembali pada Naira dan Dimas. Meskipun ia masih ra

beberapa teman dan dosennya bertepuk tangan dengan antusias. Namun, di dalam hatinya, Rania merasa ia sedang menyanyikan l

s aku lakukan?" gumamnya pelan. Ia tahu bahwa menerima kembali tawaran Dimas berarti memasuki dunia

-

baru. Kali ini, ia mengundang Rania untuk datang ke rumahnya dan menghabi

nyambutnya dengan pelukan hangat. "Kakak datang!" se

lah mengambil langkah pertama untuk memperbaiki semua

diselingi tawa dan canda antara Rania dan Naira. Dimas, yang biasanya me

Mereka tidak mengatakan apa-apa, tetapi dalam tat

mereka duga sebelumnya. Sesuatu yang bisa menyembuhkan luka lam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka